Double Up yes.Baikkan saya?? Hehehe
happy reading
Terik matahari ibu kota mulai menyapaku ketika sinarnya yang menyengat mulai menerpa permukaan kulit wajahku. Segera aku menuruni belasan anak tangga pesawat dan berjalan menuju area ruang tunggu bandara. Di sana telah menunggu Pak Slamet, sopir pribadi suamiku yang telah bersiap menyambutku.
"Maaf Bu, Bapak ga bisa jemput. Ada rapat mendadak dengan Pak Deputi"
Meski ada rasa kecewa, namun aku tak boleh bersikap manja. Mas Damar orang yang sangat sibuk namun dia selalu berusaha untuk membuatku tak merasakan kesibukannya. Dia akan selalu ada setiap aku membutuhkannya.
Rasa kecewaku tiba tiba menguap begitu saja ketika di dalam mobil aku menemukan sekuntum mawar putih yang ditangkainya terikat sebuah kertas kecil dan merupakan tulisan tangan suamiku.
Dont be sad, My Soul. Just follow him and dont ask anything. See you tonight. I love you"
Aku hanya bisa mengulum senyum ketika membaca pesannya yang cukup singkat. Hari ini adalah ulang tahun pernikahan kami yang ketiga dan aku sangat yakin dia telah mempersiapkan sesuatu yang spesial.
Mobil yang kami berdua tumpangi, melaju membelah kemacetan ibu kota. Satu jam kemudian, kami berdua telah tiba di pelataran sebuah hotel mewah bintang lima. Kedatanganku disambut oleh beberapa orang dan mereka membawaku ke restoran hotel.
"Silahkan menikmati hidangan dari kami, Bu"
"Apakah suami saya juga ikut makan?"
"Maaf, Bapak Damar masih mengikuti rapat di istana negara, Bu"
Tanpa banyak bicara, segera aku menyantap makanan yang telah ada di atas meja. Beragam masakan padang yang memang sangat aku rindukan. Aku memakan semua masakan dengan sangat lahap karena memang waktu menunjukkan pukul dua siang. Saat sedang menikmati makan siangku, sudut mataku menangkap sebuah benda kecil yang terselip di antara mangkok hidangan.
"Take your time, My Dearest Angel and enjoy your lunch. I hope you like it. And please, don't ask anything to them. See you tonight. I love you"
Kembali aku dibuat tersipu malu dengan segala persiapan yang dilakukan Mas Damar untukku.
Setelah selesai makan siang, aku segera dibawa ke sebuah kamar yang terletak di lantai 5. Sebuah kamar type Junior Suite Room, yang tentu saja sudah dipesan oleh Mas Damar sebelum aku datang kemari.
"Silahkan beristirahat, Ibu. Jam 5 sore nanti, kami akan kembali kesini. Selamat Beristirahat"
Setelah mengucapkan terima kasih, segera aku membersihkan diri dan setelahnya, karena rasa lelah yang tak tertahankan lagi, aku segera merebahkan diri di atas kasur. Tak butuh lama, kedua mataku akhirnya tertutup dan kesadaranku perlahan terseret ke dalam alam mimpi.
Sekitar pukul empat sore, beberapa orang mendatangi kamarku. Mereka adalah make up artist yang sengaja didatangkan oleh suamiku. Mas Damar sendiri memilih untuk mematikan ponselnya. Aku memilih untuk tidak terlalu banyak bertanya, dan membiarkan mereka menyulap wajahku yang memang jarang sekali tersentuh make up yang tebal.
Sekitar hampir tiga jam, aku telah berubah menjadi sosok lain. Rambutku sengaja dibuarkan terurai hiasan tiara kecil di atas kepala. Gaun malam tertutup yang kupakai begitu menakjubkan dengan veil yang tak begitu panjang dan juga hiasan penuh payet dari atas hingga bawah.
Aku hanya bisa tersenyum memandangi diriku di depan cermin. Sungguh kejutan ini sangat luar biasa. Entah kapan suamiku yang super sibuk itu merencanakan hal ini sendirian.
KAMU SEDANG MEMBACA
JANJI SETIA UNTUK ARINI
Roman d'amourBagi Arini, Mahardika adalah dunianya. Mahardika adalah nama yang selalu dia sebut dalam tiap doanya. Mahardika adalah nama yang akan selalu ada dalam hatinya hingga nanti nyawanya terpisah dari raganya. Ketika Mahardika bertunangan dengan Arini, ga...