Meet Erina

20.7K 2.9K 729
                                    

Banyak yang bilang cerita ini membosankan, bertele tele, kayak sinetron dan bla bla yang lain.

Saya cuma ingin bilang terima kasih atas saran dan kritiknya. Alhamdulillah kedua telinga saya setebal batako

Semoga masih banyak yang suka

Happy Reading

Pyarrr

Entah itu piring ke berapa yang telah dipecahkan oleh Andini beberapa hari ini. Dia tidak sedang tertimpa masalah namun suasana hatinya sedang tidak menentu. Beberapa kali dia dihantui mimpi buruk dengan sesuatu yang sama. Andini akhirnya memutuskan membasahi tenggorokannya dengan cairan bening yang ia dapatkan dari lemari pendingin. Sedikit merasakan kesegaran, dengan hati hati, Andini memunguti pecahan piring yang berserakan di lantai dapur.

"Pecah lagi, Dek?"

Andanu akhirnya mengambil alih pecahan beling iti, sedangkan Andini meneruskan kembali kegiatan masaknya yang tertunda. Arini mencoba untuk mengembalikan fokus pikirannya dengan terlebih dahulu membasuh wajahnya dengan air kran yang ada di tempat cuci piring.

"Jorok amat sih, ke kamar mandi kan bisa"

"Nanggung Mas. Udah keburu lapar nih"

Beberapa saat kemudian, hidangan sederhana hasil olahan tangan Arini sudah tersaji di atas meja kecil di flat sederhana yang disewa oleh Andanu. Mereka makan dengan lahap. Menunya sederhana hanya telur balado, ikan bilis cabe ijo dan tumis baby kailan.

"Makanya cepetan cari istri lagi. Biar ada yang masakin Mas"

"Cari istri ga semudah cari semut, Dek"

"Masih mikirin wanita ular yang namanya Jihan ya?"

"Sok tahu kamu..."

Keduanya kini bekerja sama untuk membersihkan dapur yang kini sangat penuh dengan kotoran di setiap sudutnya.

"Kalau seperti ini jadi ingat waktu kita kecil ya. Bersihkan rumah yang besarnya cuma setengah dari flat ini"

"Terus ga akan pernah bersih karena rumah kita berlantai tanah. Ayam ayam tetangga suka masuk ke rumah kita. Mas Danu selalu marah kalau ada ayam yang curi makanan yang dibuat Ibu"

"Andai ayah dan ibu masih ada. Mungkin mereka bangga dengan kita berdua ya"

"Dan pasti sedih lihat rumah tangga Mas berantakan"

Setelah membereskan dapur, keduanya memilih untuk menikmati acara TV dan merebahkan tubuh mereka di atas sofa empuk di ruang keluarga. Semangkuk popcorn telah Andini persiapkan lengkap dengan dua gelas coklat mint kegemaran Andanu.

"Kalau lihat coklat mint..."

"Ingat Arini kan Mas?"

Andanu hanya menggangguk perlahan dan menyesap segelas coklat mint hangat kegemarannya. Beberapa detik kemudian ia memejamkan mata dan sedikit membayangkan ada sosok wanita yang jadi cinta pertamanya itu.

"Mas masih cinta dia?"

"Masih. Dan tak pernah berkurang. Meski saat itu ada Jihan. Jadi saat Mas tahu jika dia berselingkuh, Mas coba untuk maklum"

"Terus kenapa kalian pisah? Bahkan saat Jihan mengadu domba kita, Mas juga ga marah"

Andanu berjalan menuju jendela flatnya. Pemandangan kota Rio saat malam hari memang sangat memanjakan setiap mata. Kerlingan lampu dari padatnya perumahan justru membuat siapa saja betah untuk menikmati suasana malam di salah satu kota terpadat di dunia itu

"Mas didiagnosa oligospermia. Penyebabnya adalah varikokel. Ga perlu Mas cerita kamu pasti tahu jawabannya kan?"

Andini seketika memeluk erat kakak kandungnya itu. Andanu adalah idolanya meski lelaki itu sering menutupi masalah pribadinya

JANJI SETIA UNTUK ARINITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang