21. Pengakuan yang Membingungkan.

784 124 4
                                    


❤️ Nggak nyangka udah sampe chapter 21 ❤️

Nggak nyangka juga aku udah jadi manajer kak Yunoh selama 3 minggu, tinggal seminggu lagi setelah itu aku bisa pulang kampung.

"Nih, jus alpukat kesukaan lo." Kak Yunoh memberikan jus alpukat kepadaku. Aku menerimanya dan tersenyum.

Satu lagi, ternyata kak Yunoh nggak menyebalkan banget kok. Dia baik dan perhatian juga.

"Oh ya kak, untuk dua hari ini kakak libur. Nggak ada jadwal manggung. Tapi setelah itu kakak manggu ng di dua tempat. Siang manggung di Lippo Plaza, malamnya di SMA 1." Ujarku kak Yunoh hanya mengangguk sambil menyeruput jus buah jeruknya.

"Ntar malem lo, ada acara nggak?" Tanyanya, aku diam sebentar.

"Nggak ada, kenapa kak?"

"Gue mau ajak lo makan malam. Mau nggak?"

"Boleh."

"Oke."










Malamnya, kak Yunoh udah siap aja di depan pintu gerbang kost. Pas ngunci pintu, ada mbak kostku tiba-tiba bersuara.

"Hmmm Hendery punya mobil ya?"

Aku menggeleng.

"Bukan, itu kak Yunoh." Jawabku.

"Loh. Udah putus sama Hendery?"

"Nggak mbak. Cuma ya itu atasan aku kerja."

"Oh. kirain."

"Duluan ya mbak."

Lalu aku berlalu dari sana.




Aku masuk ke mobil kan Yunoh.

"Tumben ngajak aku makan malam." Ujarku membuka kata.

"Ya, lo kan tinggal seminggu sama gue." Jawabnya, aku hanya mengangguk.

"Mau makan kemana sih?"

"Sushi? Atau mau pasta?" Tanyanya.

"Aduh, aku gak suka makanan gituan deh kak. Ke mie ayam aja deh hehe." Usulku.

"Yamie?"

"Setuju!"














Kita telah sampai di tempat makan, kemudian duduk di meja yang kosong.

"Gue mau ngomong sesuatu."

"Hm? Apa?" Tanyaku.

"Ya, gue nyaman sama lo." Ujarnya, aku hanya menatapnya sekilas.

"Ya syukur deh." Jawabku.

"Kalo gue gak cuma nyaman?"

Kali ini, aku sedikit tersentak. Dan duduk tegap menatap kak Yunoh yang baru kusadari dia rapi banget malam ini.

"Maksudnya?"

(END) Hay HenderyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang