Assalamualikum semuanya ....
Maaf karena hari jumat kemarin aku gak jadi update, kuotanya habis jadi gak bisa update😁Semoga kalian suka sama part yang aku buat, ya ....
Selamat membaca dan semoga kalian suka🙏🙏
Typo bertebaran, mohon dimaklum.
Happy Reading :)
***
Lo gak perlu bersikap layaknya pacar setelah gue nunggu lo lama. Lo gak perlu lakuin itu, karena lo bukan siapa-siapa!
~ Satya Adipati ~
🍁🍁
"Pergi, Kak!" ucap Kanaya dengan nada naik satu oktaf dari sebelumnya.
"KANAAYYAAA!! GUE BAWAIN LO SEBLAK!!!"
Kanaya menoleh dengan mata yang berbinar saat Gafan dan Agatha datang, dan yang baru saja berteriak adalah Agatha. Gafan tampak terkejut melihat adanya Satya di sana, lebih tepatnya Gafan tidak suka.
"Kak Gafan? Agatha?"
Kanaya bersyukur melihat kedatangan Agatha juga Gafan, setidaknya ia tidak perlu khawatir bagaimana membuat Satya pergi. Karena sekarang sudah ada Agatha.
"Kok ada dia, Nay?" Kanaya hanya mengangkat bahunya acuh.
Satya yang paham akan situasi sekarang, ia segera pergi keluar tanpa pamit meninggalkan tiga orang yang tengah bercengkrama di dalam sana. Kanaya tampak melirik mengikuti langkah kaki Satya yang keluar.
Terlalu berat untuk Kanaya melakukan kebohongan seperti ini, tapi apalah daya? Memang seperti ini yang harus ia lakukan agar Satya pergi, meski setengah hatinya tidak rela.
"Lo udah mendingan? Gue kesepian kalau gak ada lo di sekolah, Nay." Agatha mengeluh karena Kanaya tidak sekolah dan alhasil ia sendirian di sekolah.
"Sedikit lebih baik," jawab Kanaya.
***
"Nay, gue punya sesuatu buat lo!" seru Gafan semangat.
Mata Kanaya berbinar. "Iyakah?"
Gafan mengangguk lantas tangannya terulur setelah mengambil sesuatu dari dalam sakunya.
"Berhubung lo udah kembali sekolah, gue punya sesuatu buat lo. Buka tangan lo," kata Gafan membuat Kanaya mengulurkan tangannya di depan Gafan.
Gafan meletakkan sebuah gantungan kecil berbentuk minion di telapak tangan mungil Kanaya. Kanaya tersenyum melihat gantungan itu dan menatap Gafan.
"Makasih, Kak."
"Lo bisa pasang itu di tas lo. Gue juga pasang di tas gue, jadi kita samaan."
Kanaya langsung memasang gantungan minion itu di tasnya tanpa harus berpikir terlebih dahulu. "Lucu," gumam Kanaya sambil menyentuh gantungannya itu.
"Kayak lo," kata Gafan membuat Kanaya menoleh dan tersenyum.
"Kak Gafan apaan, sih?" Kanaya tertawa geli setelah mendengar ucapan Gafan.
KAMU SEDANG MEMBACA
KANAYA
Teen FictionKanaya semakin yakin ketika Satya mengungkapkan bahwa ia menyukai Kanaya. Hal itu pun membuat Kanaya menyerahkan segala kepercayaannya pada Satya. Tapi, tanpa Kanaya ketahui, Satya hanya menjadikan Kanaya sebagai seseorang untuk menemaninya menunggu...