KANAYA || PART 30

3.2K 104 24
                                    

Happy Reading :)
Typo bertebaran mohon dimaklum, ya ....😁😁

_________________________________________

Gue peringatin sekali lagi. Kalau lo gak mau berurusan dengan gue, jangan berurusan dengan orang-orang di sekitar gue!

~ Gafan Arvano ~

🍁🍁

"Di mana dua orang yang gue suruh bawa ke sini?" tanya Gafan saat melihat Dafa berdiri tepat di depan pintu sebuah rumah yang tampak sudah tidak terpakai karena terlihat kumuh.

Mungkin semua orang berpikir bahwa rumah itu sudah tidak layak dipakai jika dilihat dari luar, tapi siapa sangka, ternyata di dalamnya berisi barang-barang berbahaya sekaligus markas tempat Gafan dan teman-temannya berunding jika akan melakukan tawuran.

"Mereka ada di dalam," jawab Dafa.

Gafan segera masuk dan menghampiri dua orang cowok yang tengah terikat di masing-masing sebuah kursi. Mulut mereka tertutup lakban hitam hingga mereka tidak bisa berteriak.

"Arrgghh!!!"

Gafan melepas paksa lakban yang menutupi mulut mereka dengan keras, keduanya meringis saat merasakan kulit mereka seolah ikut tertarik. Gafan menatap sengit cowok yang kemarin srmpat menyeret Kanaya, ia mencengkram kerah seragam cowok itu hingga tubuhnya yang masih terikat sedikit terangkat ke atas.

"Lo tahu kesalahan lo apa, hah?" desis Gafan.

"Gue gak ada masalah sama lo!" sahut cowok itu ketus.

Gafan semakin emosi melihat keangkuhan cowok di depannya, Gafan menatap tajam cowok itu bahkan tangan kanannya yang terbebas ia kerahkan untuk menonjok rahang cowok itu hingga wajahnya berpaling ke sebelah kanan.

Darah segar keluar dari sudut bibir cowok itu, membuat cowok itu menatap kesal Gafan.

"Gue gak pernah buat masalah sama lo!" seru cowok itu membuat dada Gafan naik turun.

"Gak ada salah? Terus lo nyeret cewek kemarin itu apa, hah?" sentak Gafan.

"Apa urusannya sama lo?"

"Jelas dia urusan gue karena dia cewek gue bego!"

"Gue gak bakal nyeret cewek lo kalau dia gak berniat hubungi polisi!" protesnya.

"Berani lo sama gue?" desis Gafan.

Bugh

Gafan kembali menonjok rahang cowok itu beberapa kali hingga menimbulkan luka lebam di sekitar wajahnya, tak lupa darah yang ikut keluar dari hidungnya.

"Gue peringatin sekali lagi. Kalau lo gak mau berurusan sama gue, jangan berurusan dengan orang-orang di sekitar gue!"

Bugh

Cowok itu tidak sadarkan diri karena Gafan kembali menonjoknya. Gafan mengalihkan pandangannya dari cowok itu, cowok di sebelahnya tampak sudah bercucuran keringat, wajahnya terlihat tegang.

"Santai, lo tahu kesalahan lo, hukumannya gue kurangin."

Cowok itu meneguk salivanya dengan susah payah mendengar ucapan Gafan yang seperti iblis, tatapannya juga seolah akan menerkamnya hidup-hidup.

"Gue tanya, apa kesalahan lo?!"

Cowok itu menggeleng ketakutan membuat Gafan tersenyum sinis, Gafan sudah memberi kesempatan, tapi tampaknya cowok itu menyia-nyiakannya.

KANAYA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang