KANAYA || PART 32

2.7K 96 15
                                    

Assalamualaikum, semuanya ....
Alhamdulillah, akhirnya bisa update juga, setelah sekitar 3 bulan gak update ....

Sebenarnya saya lagi kehilangan mood untuk nulis selama waktu itu. Jujur, saya belum pernah ngalamin hal kayak gini selama itu. Biasanya cuma 2 minggu, itupun paling lama.

Maaf harus buat kalian nunggu lama, bahkan buat kalian kesal. Saya gak tahu hal itu bakalan terjadi. Jadi, saya mohon pengertiannya. Kalian boleh marah, kok. Lagian, ini salah saya juga.

Okeh, dari pada nunggu lama dengerin celotehan saya, kalian langsung aja, ya.

Selamat membaca, dan semoga kalian suka^^

Typo bertebaran, mohon dimaklum🙏🙏

Happy Reading :)

***

Cowok kayak dia mah gak perlu dipikirin, mending mikirin gue aja. Gimana?

~ Arkana Putra ~

🍁🍁

"Nay ..." panggil Agatha sembari menyentuh pundak sahabatnya itu.

Agatha begitu prihatin melihat Kanaya yang hanya terdiam tanpa mau menyentuh makanannya sedikitpun. Agatha juga terkejut saat mendengar alasan Satya yang sebenarnya pada Ara. Ia sendiri menyesal karena sudah banyak menyalahkan Satya.

"Nay, lo harus makan." Agatha mendekatkan mangkuk berisi mie ayam itu ke arah Kanaya. Namun cewek itu masih tetap diam.

Kanaya menggeleng. "Nggak, Tha. Aku gak laper," jawab Kanaya dengan mata sayu.

"Gue kira lo udah gak punya perasaan apa-apa sama Kak Satya, Nay."

Kanaya hanya terdiam menunduk, ia malu. Kenapa ia harus membenci Satya, jika akhirnya rasa benci itu malah membuatnya semakin tidak bisa menghilangkan Satya dari hati maupun pikirannya? Kenapa Satya sangat berpengaruh sekali untuk Kanaya?

"Maaf, Tha." Mata Kanaya tampak bergetar mencoba menahan tangisnya.

"Justru gue yang minta maaf karena udah bikin lo salah paham sama Satya. Gue gak tahu kalau Satya serius sama lo, Nay!" ujar Agatha.

"Gak papa, Tha. Ini bukan salah kamu, emang udah seharusnya kayak gini."

Drrttt .... Drrtttt ....

Kanaya melihat sebuah pesan masuk dan seketika itu membuatnya ingin segera pergi dari sana, namun ia juga ragu.

Kak Satya

Bisa temui gue di taman belakang sekolah?

"Kak Satya, ya?" tanya Agatha saat melihat Kanaya yang hanya diam menatap layar ponselnya.

"I ... iya," gugup Kanaya.

Agatha tersenyum. "Pergi, Nay. Mungkin ini kesempatan lo sama dia buat perbaiki semuanya."

"Kamu gak papa kalau aku tinggal sendiri?" tanya Kanaya khawatir.

"Ya gak papa, lah. Ini tempat umum, Nay. Gak ada yang perlu gue takutin," kata Agatha.

Kanaya akhirnya memutuskan untuk pergi dari sana dan segera menemui Satya yang mungkin tengah menunggunya. Ini kesempatannya, ia harus bisa memperbaikinya.

KANAYA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang