KANAYA || PART 7

3.1K 157 4
                                    

________________________________________

Semakin lo menjauh, semakin besar harapan gue buat deketin lo!

~ Satya Adipati ~

🍁🍁

Hari ini satya berangkat sekolah hampir telat, untung saja gerbangnya belum ditutup. Setelah memarkirkan motornya, Satya berjalan hendak menuju kelasnya.

Kok perasaan gue gak enak gini ya? batin Satya.

Satya hendak melanjutkan langkahnya, namun sebuah suara membuat Satya harus menghentikan langkahnya.

"Kak Satya!" panggil orang itu dengan sedikit berteriak.

"Siapa lo?" tanya Satya dengan ketus.

"Gue Agatha temannya Kanaya, Kak Satya tolongin Kanaya sekarang juga, Kanaya lagi dibully sama Kak Stella di UKS!" ucap Agatha membuat Satya kaget.

Dengan cepat Satya segera menuju UKS, di sana ia melihat banyak orang sudah berkumpul di sekitar UKS. Satya semakin mempercepat langkahnya. Dan ....

Brak!!

Pintu UKS terbuka sangat keras membuat orang yang berada di dalam itu mematung, namun Satya tidak memperdulikannya.

"Kanaya!" teriak Satya.

Dengan cepat Satya menghampiri tubuh Kanaya yang sudah tergeletak di lantai, ia segera membopongnya menuju ranjang UKS dan membaringkannya.

Satya mengalihkan pandangannya menatap Stella dengan tajam.

"Apa yang udah lo lakuin sama dia?" tanya Satya dengan sedikit berteriak.

"Gue lakuin apa sama dia? Gue cuma ngasih pelajaran sama dia kalau jadi cewek itu jangan murahan!" seru Stella dengan santainya.

"Lo tau? Tindakan lo itu udah mendekati kriminal Stella Ayu Putri!" bentak Satya sambil membentaknya.

"Ya dia pantas lah dapetin itu. Lo tau Sat? Dia udah bikin lo jauh dari gue! Dia udah bikin lo hilangin nama gue di hati lo!" ucap Stella dengan berteriak.

"Apa gue gak salah denger? Dia bikin nama lo hilang di hati gue? Kapan gue nyimpan nama lo di hati gue hah?" tanya Satya dengan sinis.

Skakmat

Stella hanya diam.

"Dan soal dia murahan, denger dan perlu lo ingat! Yang murahan itu LO Stella, bukan dia!" ucap Satya dengan sedikit penekanan.

"Lo pergi dari sini atau gue keluarin lo sekolah dari sini?" ujar Satya.

"Punya hak apa lo ngeluarin gue ha?" tanya Stella.

"Gue anak pemilik sekolah ini!" ucap Satya membuat semua orang disana berbisik saling mempertanyakan maksud Satya.

"Hahaha... Ngarep lo Sat jadi anak pemilik sekolah ini, lo pikir gue percaya ha?" ucap Stella dengan nada meremehkan.

"Nama pemilik sekolah ini siapa?" tanya Satya.

"Adipati Surya Winata," ucap Stella dengan santai.

"Nama gue siapa?" tanya Satya. Stella memelototkan matanya.

"Sa-Satya A-Adipa-pati" jawab Stella dengan terbata-bata.

Semua murid yang melihat kejadian itu melongo tidak percaya bahwa Satya adalah anak dari pemilik sekolah ini, mereka baru mengetahuinya sekarang karena Satya memang tidak pernah mengumbar identitasnya.

"Masih belum percaya lo?!" teriak Satya di depan Stella. Stella menundukan kepalanya, ia sangat takut jika Satya sudah seperti ini.

Satya hampir saja akan menampar perempuan di depannya jika saja ia tidak sadar bahwa di depannya ini adalah cewek bukan cowok, Satya menurunkan tangannya kembali.

"Pergi lo dari sini!" perintah Satya dengan keras.

"Gue gak akan pergi dari sini sebelum lo jauhin si cabe itu!" sahut Stella dengan sinis.

Plak

Tamparan itu mendarat di wajah mulus Stella, Stella memegang pipinya yang terasa panas, ia mengangkat wajahnya menatap Satya.

"Sebelumnya gue gak berniat nampar lo, tapi kata-kata lo manggil dia cabe udah bikin tangan gue gatal ingin nampar lo, bukannya udah gue bilang kalau yang cabe itu lo bukan dia! Sekarang lo angkat kaki dari sini! Dan lo jangan coba-coba ganggu Kanaya lagi!" ucap Satya.

"Tap-" ucapan Stella terpotong oleh Satya.

"Dan satu lagi, gue gak akan jauhin dia! Semakin dia ngejauh dari gue semakin besar harapan gue untuk deketin dia!" setelah Satya selesai mengucapkannya, Stella langsung pergi dari hadapan Satya.

****

                   

KANAYA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang