Capter 21

664 46 5
                                    

Semua orang akan egois, jika itu berkaitan dengan rasa.

-JANJI DI TEPI SENJA

•••

"KENAPA lo tadi gak ke sekolah?" Tanya Reina saat menemui Devano di Pantai Akkarena saat sore.

"Kenapa lo disini?" Tanya balik Devano.

"Gue pengen mastiin lo baik-baik aja, Dev." Jawab Reina membuat Devano menoleh tidak bergeming.

Mereka berdiri berdua menatap senja bersama, Reina menceritakan kalau nilai-nilainya ada banyak peningkatan berkat di ajari Devano. Reina juga menceritakan hidupnya begitu hampa tanpa melihat mentarinya di sekolah, Reina benar-benar tidak berhentinya bicara membuat Devano yang ingin menenangkan diri menjadi lebih pusing.

"Bisa gak sih lo diam sebentar saja." Ucap Devano yang mulai jengkel.

"Upst, Devano gak suka yah kalau Reina brisik."

"Iya." Jawab Devano.

"Kalau Reina diam, Devano suka Reina dong?" Tanya Reina lagi.

"Nggak!" Jawab Devano singkat.

"Terus Reina harus gimana dong supaya Devano bisa suka sama Reina?" Tanya Reina sambil menggembungkan pipinya, membuat Devano yang dari tadi meliriknya tersenyum tipis karena tingkah menggemaskan Reina.

"Dev, liat deh gue bawa poster BTS. Semuanya ganteng-ganteng yah? Apa lagi yang ini, cocok banget dengan gaya rambut belah tengah begini." Reina mengeluarkan poster dari dalam tasnya dan memperlihatkan kepada Devano. Devano hanya diam tidak bergeming.

Tiba-tiba hujan turun, Reina sejenak diam dan menyentuh air hujan yang menimpah dirinya sambil tersenyum. Sudah lama sekali Reina sangat merindukan bermain hujan-hujanan.

Devano menarik lengan Reina, lalu menggenggam tangan Reina sambil berlari di bawah derasnya hujan, kemudian berteduh di bawah gubuk pantai. Untuk pertama kalinya Devano menggenggam tangan Reina, membuat Reina senyum-senyum sendiri.

"Lo bisa-bisa masuk angin!" Ucap Devano seraya melepaskan genggaman tangannya.

"Kenapa pipi lo memerah gitu?" Tanya Devano menatap aneh Reina, Reina membalikkan badannya tanpa menjawab pertanyaan Devano, dia benar-benar malu sampai pipinya memerah.


~~~

"Rein gue punya berita baru." Anya duduk di samping Reina dan Juandra di dalam kelas menunggu Pak Sudirman masuk.

"Apa Nya?" Tanya Juandra yang dari tadi membaca buku.

"Dengerin baik-baik yah, apalagi lo Rein! buka kuping lo lebar-lebar dan dengerin! Gue denger-denger yah, si Devano waktu sekolah di sekolah lamanya itu, gue lupa nama sekolahnya."

"Iya terusin aja Nya." Kata Reina memotong pembicaraan Anya.

"Iya ini gue juga lagi cerita, sabar dikit napa! Seperti gosip yang beredar, Devano kan terkenal nakal banget nih, suka berantem, dan sering dapat skorsing gak boleh masuk sekolah. Selain itu, gue denger juga kalau saking nakalnya dia sampai Ayahnya mengirim dia ke panti rehabilitas anak, parah kan? pasti di kelasnya juga sudah gempar berita ini!" Anya dengan seriusnya menceritakan itu kepada Reina dan Juandra.

JANJI DI TEPI SENJA  (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang