Aku terlalu sibuk dengan perasaanku, sampai aku lupa seseorang tengah menyembunyikan lukanya.
-JUANDRA RENATA
•••
"ANYA, lo disini lagi?" Tanya Juandra saat mendapati Anya berdiri di pinggir trotoar depan rumah sakit itu lagi, Juandra baru saja mau berangkat les privat.
"Eh Juan, gue lagi ada kencan bareng Roni." Ucap Anya sambil tersenyum.
"Akhir-akhir ini lo sering kencan sama Roni itu. Hati-hati yah, gue percaya lo bisa jaga diri!" Kata Juandra seraya mengayuh sepedanya semakin jauh dari Anya dan menghilang dari pandangan Anya.
Juandra masih terus mengayuh sepedanya, menghabiskan sepanjang jalan dengan memikirkan Anya yang pernah di sukainya dalam waktu singkat. Juandra juga pernah mempunyai rasa kepada Anya saat kelas3 SMP, sampai dia memilih untuk membuang jauh-jauh perasaan itu karena suatu hal.
"Sepertinya hari ini hari yang pas buat gue ngungkapin perasaan gue ke Anya." Ucap Juandra dengan kalung liontin di tangannya. Hari ini ulang tahun Anya.
"Gue ke rumahnya sekarang!"
Juandra meraih sepedanya setelah memasukkan kalung itu ke dalam saku bajunya, kemudian mengayuh sepedanya menuju rumah Anya.
Dengan wajah tersenyum Juandra dengan semangatnya melajukan sepedanya, tidak sabar lagi dengan jawaban apa yang akan diberikan Anya kepadanya.Sampai di rumah Anya, Juandra turun dari sepeda dan kembali mengambil kalung yang tadi di simpan di saku bajunya. Bergegas masuk menemui Anya, namun belum juga Juandra melangkahkan kakinya masuk ke halaman rumah Anya, sebuah mobil singgah tidak jauh dari tempat Juandra berdiri. Keluar seorang cowok sebayanya membukakan pintu untuk cewek yang duduk di sampingnya, cewek itu adalah Anya.
"Juandra, lo udah lama disini?" Tanya Anya saat melihat Juandra.
"Dia siapa ?" Tanya cowok itu.
"Ah, kenalin dia Juandra sahabat gue dari SD, Juan kenalin ini pacar gue, Roni." Ucap Anya, mendengar itu Juandra langsung menyembunyikan kalung itu di belakangnya.
"Anya, selamat ulang tahun. Maaf gak bisa kasih apa-apa, nanti malam datang ke rumah Reina kita buat party disana." Jawab Juandra kemudian berpamitan untuk pulang.
Belum nembak, sudah di tolak duluan. Juandra dengan mata berkaca-kaca mengayuh sepedanya meninggalkan Anya dan pacarnya di sana. Sejak saat itu Juandra memilih untuk membuang perasaannya terhadap Anya.
Namun Juandra tidak pernah menyesal jika Anya adalah cinta pertamanya, orang yang pertama membuat jantung Juandra berdetak tidak seperti biasanya, dan orang yang pertama membuat hati Juandra sakit tidak seperti biasanya.
Juandra sampai di tempat les privatnya, memarkirkan sepedanya lalu berjalan masuk ke dalam ruangan kelas. Hari ini ada yang berubah, kelas kursusnya bertambah satu orang laki-laki. Namun les privat tetap berjalan dengan lancar seperti biasanya.
"Lo Juandra kan?" Tanya anak baru itu setelah jam kursus selesai.
"Iya, kenapa?" Tanya Juandra menghentikan langkahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
JANJI DI TEPI SENJA (SELESAI)
Ficción GeneralPART MASIH LENGKAP (REVISI) (Dilarang Keras Plagiat!) [Cerita ini ditulis saat saya masih belum paham tentang cara kepenulisan yang benar. Jadi mohon dimaafkan jika tersebar typo dan cara penulisan yang tidak sesuai EYD.] Reina Elatta, gadis ceroboh...