END

1K 47 6
                                    

Beberapa perasaan, baiknya disimpan. Beberapa juga, baiknya diungkapkan.Beberapa lainnya, baiknya dilupakan.

-JANJI DI TEPI SENJA

•••


EMPAT tahun kemudian.

"Roti yang ini berapa?" Tanya seorang pelanggan kepada gadis yang memakai dress. Gadis dengan rambut panjang, dengan make up tipis. Dia terlihat begitu cantik.

Gadis itu menoleh, "Oh! ini 50ribu buk, ada berbagai macam toppingnya. Kenari, coklat, keju, strawberry, melon. Mau yang mana?" tanya gadis cantik itu sembari tersenyum, memperlihatkan gigi ginsulnya. Iya, dia Reina Elatta.

"Yang kenari saja, dua yah!" balas pelanggan itu.

"Baik buk, silahkan bayar di kasir." Reina memberikan roti pesanan pelanggan sambil tersenyum ramah.

"Cucuku sayang, Oma rindu!" Terlihat mama Reina, Kirana dan mama Juandra, Nata memasuki toko, menghampiri gadis kecil yang sedang bermain di samping Reina.

Gadis kecil itu langsung berlari kearah Omanya, dan memeluknya. "Oma! apa Oma bawa boneka Belbie? kemalin ayah janji, tapi sampai sekalang pun tak ada! Ayah modus!" gadis kecil itu melirik tajam laki-laki yang tengah menjadi kasir, Juandra Renata.

"Iya, nanti ayah belikan, ayah kerja dulu yah putri kecil ayah yang cantik!" Juandra tersenyum kepada anaknya.

"Nanti! nanti! dan nanti!" Oceh gadis kecil itu, membuat semua yang melihatnya tertawa.

"Mama mana?" Tanya Kirana.

"Itu Oma!" Ucap gadis kecil itu, sambil menunjuk kearah Reina.

Seperti keinginan Reina saat remaja, akhirnya mereka mendirikan toko roti di pusat kota Makassar. Toko roti yang diberi nama 18YearsOld, karena bagi mereka usia 18tahun sangat berarti baginya. Usia itu punya kenangan yang sangat spesial.

Juandra menepati janjinya, akan selalu ada disisi Reina. Dia kuliah bisnis di kota Makassar, sembari menjalankan usaha toko roti 18YearsOld bersama. Toko mereka sudah terkenal di seluruh penjuru kota, bahkan sampai luar negeri.

"Iya tante, disini!" Seorang perempuan dibelakang Reina melambaikan tangan dan tersenyum. Dia adalah Aletta Aleah, istri Juandra.

"Mungkin ini terdengar mustahil, namun kali ini aku serius."

Juandra menggenggam erat tangan Reina, "Will you marry me?"

Gadis itu tersentak, apa sahabatnya tengah melamarnya? dia kembali teringat masa-masa bersama sahabatnya itu, dari kecil Juandra memang selalu berada di sisinya.

"Dulu, kupikir Devano adalah jodohku. Namun seiring berjalannya waktu, kurasa jodohku adalah Juandra." Batinnya.

Gadis itu menatap mata laki-laki itu lekat, dia tersenyum kemudian akan menjawab lamaran Juandra.

Drrttt... Drrttt...

Tiba-tiba handphone Reina bergetar, dia menerima pesan, membuat perhatian gadis itu teralihkan.

Tangan itu melepaskan genggaman erat di tangannya, meraih ponselnya.

Universitas Kedokteran Jakarta
💬 Kepada yth. Saudari Reina Elatta. Kami dari Universitas Kedokteran Jakarta mengabarkan bahwa, anda lolos mendaftar di Universitas kami melalui jalur undangan. Kami menunggu konfirmasi dari anda sebelum tanggal 20 November 2020. Terimakasih.

JANJI DI TEPI SENJA  (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang