Capter 1

2.5K 179 114
                                    

Perihal pengorbanan, luka, dan cinta.

-JANJI DI TEPI SENJA

Dimulai...

•••

HUJAN turun dengan deras mengguyur dua orang gadis yang tengah menari-nari di halaman rumah bertingkat dua itu. Suara gemercik air yang dipijaknya terdengar di sela-sela tawanya. Mereka tampak bahagia.

Dua puluh lima menit berlalu. Salah satu di antara gadis itu sudah menyerah. Ia berlari untuk bernaung di bawah atap rumah.

"Rein, udah. Ayoo berteduh," pinta Anya yang sedari tadi diajak menari oleh Reina di tengah-tengah derasnya hujan.

"Bentar... Bentar... Dikit lagi." Gadis itu menengadahkan wajahnya, membiarkan rintik-rintik hujan menjatuhinya. "Coba deh rasain saat hujan jatuh membasahi tubuh lo. Terasa banget kan jiwa kita tenang, " ucap Reina. Ia terlihat sangat senang bertemu pacarnya, yaitu hujan.

"Rein, lo sayang ama gue?" Anya mengeluarkan pasword kejujuran sambil memegang pipi Reina.

"Sayang."

"Kalau sayang ayo kita pulang, nanti gue sakit loh!" Anya menarik tangan Reina.

"Lo sayang kan sama gue?" tanya balik Reina, membuat langkah Anya tertahan.

"Iya, iya, gue sayang!" Anya melotot ke arah Reina.

"Kalau sayang, jangan pergi! temenin gue meski hanya sedetik."

Apa boleh buat Anya akan menemani Reina menari di tengah derasnya hujan, atau menunggunya sambil berteduh seraya berdoa agar hujan segera redah.

~~~

"Aaaaaksiin!!!" Anya yang dari tadi bersin gara-gara ulah Reina.

"Anya sakit?" Reina memegang dahi Anya.

"Nggak, cuma... Aaaakhsiinn! Cumaa flu. Aaaakhsin!"

"Anya flu lagi? Main hujan lagi?" Tiba-tiba Mama Reina datang dari balik pintu, "Ini minum teh hangat dulu Anya sayang. Lain kali kalau Reina ajakin main hujan gak usah di peduliin, daripada sakit." Mama Reina menyodorkan teh hangat kepada Anya.

"Simpan di situ aja Ma, ntar Reina yang habisin." Reina tersenyum sumringah.

"Reina!" Mamanya menarik telinga Reina.

"Ampun! Reina bercanda Ma." Reina berusaha melepas tangan Mamanya.

"Bandel! Awas ya, kalau Reina yang minum," ujar mamanya seraya beranjak keluar dari kamar itu.

Reina adalah anak tunggal dari seorang Ayah bernama Guanna Abishar, dan seorang Ibu bernama Kirana Yunanti. Meskipun Reina tumbuh menjadi gadis yang selalu membuat Mamanya mengomel, tapi Reina juga alasan mengapa Mamanya tersenyum. Tingkahnya yang unik berbeda dengan anak lainnya.

"Anya, minum teh nya atau gue habisin!" bentak Reina yang dari tadi mengintip gelas yang berisikan teh itu.

"Suapin dong, Anya kan sakitnya gara-gara kamu!" balas Anya menaikkan alisnya.

"Cuma flu Anyaaa."

"Lo sayang kan sama gue?" Lagi-lagi Anya mengeluarkan pasword itu.

"Iyaaaa. Ok!" Reina dengan cepat mengambil gelas berisi teh itu. "Buka mulut lo! Ngeeeng,,, ngeengg,,, anggap sendok ini nyamuk yah," ujarnya sambil melayangkan sendok itu ke kanan dan ke kiri.

JANJI DI TEPI SENJA  (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang