Capter 31

581 39 7
                                    

Apa yang lebih indah dari jatuh cinta?

-JANJI DI TEPI SENJA

•••

Gadis itu mengulum senyumnya, berjalan dengan riang dengan kantong kresek di tangannya. Dia baru saja dari kantin, memborong jualan kang Hadi.

"Apasih enaknya kripik tempe?" Juandra mengambil sebungkus kripik tempe lalu duduk di bangkunya, "lumayan." ujarnya, saat mencicipi kripik tempe itu.

Seperti biasanya, jika tidak ada guru. Mereka bertiga menghabiskan waktu belajar di kelas, sambil ngemil tentunya.

"Gue bakal kuliah di Amerika, ambil jurusan bisnis." Ujar Juandra.

"Lo bakal ninggalin kita dong?" Reina cemberut.

"Gue mau kuliah kedokteran di Paris!" ujar Anya tiba-tiba.

"Wah! hebat! gue dukung!" Balas Juandra, " lo Rein?"

Gadis itu terdiam, "gue mau di Indonesia aja, gue cinta tanah air gue!"

"ffthhh! tumben lu bijak." Juandra mengacak-acak rambut Reina, dia merasa bangga.

"Reinanya kita sudah dewasa." Anya bangga melihat Reina.

Gadis itu menunduk, "soalnya gue ga bisa bahasa Inggris." sambil nyengir, "saking cintanya gue sama Indonesia, gue gak mau pelajarin bahasa negara lain!"

Krik, krik,

Kedua sahabatnya melongo, itu alasan yang cukup masuk akal.

"Akhhh! inginku berkata kasarrr!" Juandra menggaruk kepalanya frustasi.

"Ternyata bego lu masih kesisa!" Anya mengumpat sembari menepuk jidatnya.

Hampir tiga tahun sekolah di SMA 2 Makassar, menyadarkan mereka tentang satu hal. Menghabiskan waktu kosong saat guru tidak ada, adalah hal yang sia-sia.

Kenapa mesti menyia-nyiakan waktu? sekiranya, semua sekolah memberikan jam istrahat untuk makan di kantin, kenapa mesti ke kantin jika tidak ada guru?

Waktu itu sangat berharga, dan mereka menyadari itu. Orang yang tidak mau belajar, akan terpenjara dalam kebodohan kelak.

Gadis itu mengembungkan pipinya, menjawab soal-soal di buku paket Kimia. "Kira-kira Devano ngapain?"

"Bisa gak sih, dalam sehari aja. Gak usah bahas Devano?" Juandra mengoceh, seraya mengerjakan soal-soal.

"Keknya itu bukan cinta, gue curiga lo dipelet, ffthhh!" Ujar Anya, terkekeh.

Reina menghentikan kegiatannya, telinganya terasa memanas. "Serahhhh! terserahhhh!" decaknya.

Juandra dan Anya menatapnya dengan tatapan aneh, sembari menggeleng-gelengkan kepala, "sakit!"

~~~


"Tikar, udah!"

"Makanan, udah!"

"Minuman, udah!"

JANJI DI TEPI SENJA  (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang