Part 22 : Village Trip

1.1K 174 19
                                    


Setelah semuanya siap dan sarapan telah usai, mereka memutuskan untuk pergi menikmati keindahan pedesaan di Korea.

Chaeyeon langsung mendata kegiatan yang akan mereka lakukan hari ini, yaitu berkebun bersama warga desa juga membantu warga desa. Lebih tepatnya, hari ini mereka akan jadi volunteer bagi warga desa.

Mereka berangkat dari apartement Sakura pukul 10:12 pagi dan sampai di desa Daebudo pukul 12: 03.

Setelah menemui kepala desa, mereka akhirnya mulai membantu warga desa untuk pesta panen.

Keempat orang tersebut saat ini berdiri dihadapan para penduduk desa yang didominasi oleh orang orang lansia karena para pemuda kebanyakan merantau kekota.

"Halo semuanya, disini kami akan melakukan kegiatan suka rela membantu kalian dalam menyiapkan festival panen. Saya Lee Chaeyeon, putra dari Lee Seulgi yang sempat mendonasikan dana untuk pembangunan desa ini"

"Di sebelah saya ada Sakura, Minju dan Yujin. Mereka akan membantu kalian juga utuk menyiapkan festival panen" kata Chaeyeon sambil tersenyum ramah pada penduduk desa.

"Aigoo~ Terima kasih sudah mau membantu kami. Sangat sedikit pemuda disini, jadi kami sangat senang kalian bersedia membantu kami" kata seorang nenek pada mereka.

"Sama-sama. Kami senang membantu" kata Minju menjawba ucapan nenek tadi.

Setelah perkenalan, mereka mulai bekerja untuk warga desa. Yujin dan Chaeyeon di tugaskan membenarkan genteng warga dan membersihkan kandang hewan.

Sedangkan Minju dan Sakura, mereka diberi tugas untuk memetik hasil kebun dan membantu menumbuk beras dan mugwort untuk membuat injeolmi (kue beras mugwort).

Yujin dan Chae terlihat sungguh sungguh membenarkan genteng dan membersihkan kandangan hewan hewan ternak warga.

Keringat bercucuran membasahi wajah mereka dan hal tersebut tak membuat mereka berhenti bekerja karena kasihan melihat para kakek kakek tua yang harus mengerjakan hal ini di usia mereka yang sudah renta.

Di kebun, Minju dan Sakura juga serius dalam memanen buah dan sayur dan sesekali Minju dan Sakura menikmati buah yang mereka petik.

Pukul 15:35, pekerjaan Chae dan Yujin selesai dikerjakan. Mereka langsung berjalan menuju kebun dan menemukan seorang kakek tua yang terlihat sedang berolah raga.

Beberapa saat kemudian, mata mereka membulat melihat sang kakek yang sedang memperagakan gerakan bela diri (wushu) dan tubuhnya juga lentur dan kuat.

"Lu bisa begitu, Chae?" tanya Yujin saat melihat kakek tersebut melakukan back bending seperti ular.

"Hahahahahahahaha"

"Lu bisa?! Ajarin gue, Chae!"

"Hahahahahahaha"

"Ya gak bisa lah gue, hahahahahaha"

"......"

"Yaudah, lanjut jalan yok! Hahahahahaha" kata Chaeyeon masih mode ketawa. Mereka akhirnya berjalan kerumah kepala desa untuk mendapatkan tugas selanjutnya.

Disana, terlihat Sakura dan Minju yang sedang membantu nenek nenek disana memisahkan jagung dari bongkolnya.

"Tuan Lee! Tuan Ahn! Ayo kemari!" pinta nenek nenek yang bekerja bersama Sakura dan Minju.

Chaeyeon dan Yujin lalu berjalan menuju kearah Sakura dan Minju. Chaeyeon lalu mengambil tempat disebelah Sakura, begitu juga dengan Yujin yang mengambil tempat disebelah Minju.

"Wah, kalian sepertinya sudah berpasangan, ya?" tanya nenek nenek tersebut pada Chaeyeon dan Sakura.

"Iya, nek hehe" jawab Chaeyeon sedangkan Sakura melanjutkan pekerjaannya dengan pipi memerah.

"Sudah berapa lama kalian menikah?" tanya nenek tersebut pada kedua pasangan itu yang membuat mereka berempat membulatkan matanya.

"Kami tadi sempat bertanya pada dua gadis muda cantik ini kalau kalian sudah 18 tahun, juga kalian berpasangan. Berarti kalian sudah menikah. Berapa lama?" tanya nenek lainnya.

"Kami-"

"Baru 2 bulan, hehe" Ucapan Yujin terhenti saat Chaeyeon memotong ucapannya tanpa dosa. Yujin dan Minju langsung membulatkan matanya, sedangkan Sakura tampaknya mengerti dengan permainan kekasihnya.

"Yujin dan Minju baru minggu lalu menikah" tambah Sakura sambil senyum lebar tanpa dosa menatap Yujin dan Minju.

"Aigoo~ Pasangan muda yang masih hangat ternyata" kata nenek nenek tersebut menatap kedua pasangan itu.

"Terima kasih sudah menyempatkan mampir dan membantu. Di festival panen nanti, kami semua akan mendoakan kalian agar berbahagia selalu, sehat, sejahtera dan cepat mendapat keturunan" tutur nenek nenek tersebut yang membuat Yujin dan Minju melotot sekaligus juga blushing.

Sakura dan Chaeyeon hanya bisa menatap nenek nenek tersebut sambil blushing dan mengamini ucapan nenek nenek itu.

"Kami mendengar di kota anak anak muda menikah diusia yang sangat tua. Aigoo~ sangat tidak baik! Kalian memang tepat menikah diusia ini, agar cepat mendapat keturunan"

" Kalian sebagai wanita juga harus bisa memberikan pelayanan terbaik untuk suami kalian sampai mereka puas dan tidak bisa melirik wanita lain lagi. Jangan mau kalah dengan lelaki, karena wanita itu lebih kuat dalam memberikan pelayanan" kata nenek nenek tersebut yang membuat mereka berempat akhirnya canggung.

Bahkan Chaeyeon dan Sakura kali ini sedikit menyesali permainan bodoh mereka yang berhasil membuat kecanggungan dengan topic pembicaraan nenek nenek tersebut.

"Nenek sangat berpengalaman dengan hal itu karena dulu suami nenek adalah pejuang. Jadi kami jarang bertemu, tapi sekalinya bertemu, kami bisa menghabiskan berjam jam" kata salah satu nenek disana.

"Kalau boleh tau, berapa jumlah anak nenek?" tanya Chaeyeon pada nenek berpengalaman tadi.

"Nenek punya 12 anak, dan 10 orang sudah merantau dan punya keturunan. 2 orang sudah meninggal"

"Daebakkk!!!" batin mereka berempat.

"12 anak?? Heol, Daebak, Jinjja, Wanjeon, Jeongmal, Johda~~" - LeeChaeyeon2k19

T.B.C
Holaaaa thor double update disiang bolong🐱🐱

Vomments ya and happy reading~🐱🐱🐱

Shape of My Heart (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang