Pulang sekolah, Yujin dan Minju bareng sekalian Yujin anterin Minju ketoko buku. Di toko buku, Yujin mandangin Minju yang lagi milih milih buku sambil baca baca dikit.
“Yujin pingin banget jadi orang yang bisa nganter kakak kemana mana. Yujin pingin nganter kakak ke pasar beli bahan makanan, nganter kakak ketempat kerja kakak nanti, nganter kakak kerumah cecurut bareng anak kita nanti” batin Yujin yang liat Minju lagi ketawa kecil karena buku bacaannya.
“Jin, kakak sudah. Ayo kita bayar” kata Minju yang membuat lamunan Yujin buyar seketika.
“Oh, ayok” kata Yujin yang salting lalu berjalan kekasir lebih dulu dari pada Minju.
Yujin berjalan kekasir dan melihat seseorang yang tidak asing lagi sedang menunggu dikasir sambil pegangan tangan sama seorang wanita. Hyunjin.
Yujin langsung berbalik sampai wajah Minju tepat menabrak dadanya. Yujin langsung membalik tubuh Minju dan mendorong Minju kestand buku komik.
“Kak, Yujin mau beli komik dulu. Jadi tunggu bentar ya bayarnya, biar bareng” kata Yujin sambil pura pura milih komik dan menunggu agar Hyunjin dan selingkuhannya pergi.
Setelah dirasa Hyunjin sudah pergi, Yujin langsung mengambil acak buku komik lalu pergi membayar.
“Gue harus bicara sama Hyunjin. Gue gak mau liat kak Minju nangis, gue harus buat Hyunjin sadar dan berubah buat kak Minju” batin Yujin bertekad.
Setelah beli buku, Yujin langsung mengantar Minju kerumahnya. Didepan rumah Minju, tepatnya didepan toko olahraga milik keluarga Minju, terlihat ayah Minju sedang siap siap menutup toko.
Yujin lalu memarkirkan motornya lalu berjalan menuju ayah Minju lalu menghampiri ayah Minju.
“Selamat malam, om” kata Yujin pada ayah Minju, Kim Taeyeon.
“Selamat malam. Ini Hyunjin?” tanya Taeyeon pada Minju.
“Bukan, appa. Ini Yujin, temen Minju. Bisa dibilang sahabat, soalnya Minju sama Yujin deket terus Yujin selalu bantu Minju” jawab Minju pada ayahnya.
“Oh, yasudah. Makasih banyak ya, Yujin. Sudah sering bantu Minju juga sering antar jemput Minju” kata Taeyeon sambil menepuk nepuk bahu Yujin.
“Oh, sama sama om. Kalau gitu, Yujin permisi dulu. Yujin pamit, om” kata Yujin menunduk pada ayah Minju.
“Kok pamit? Masuk dulu lah. Kita makan malam dulu disini, pasti kamu belum makan karena nganter Minju kemana mana tadi” kata Taeyeon yang langsung merangkul Yujin yang lebih tinggi darinya lalu mengarahkan Yujin masuk kerumah.
“Yujin gak enak kalau begini om. Cuma karena nganter jemput aja sampai di suruh makan bareng” kata Yujin yang membuat ayah Minju terkekeh.
“Kamu kira saya gak tau kalau Minju pernah makan sama keluarga kamu? Saya tau Yujin, makanya sekarang ayo kita makan bareng. Tante masak banyak” kata Taeyeon sambil naik turunin alisnya cem om om pedo.
Sampai diruang makan, terlihat ibu Minju yang sedang memasak didapur. Yujin diajak duduk bersama ayah Minju sambil mengobrol.
Minju yang baru selesai menutup toko keluarganya langsung bergabung bersama ibunya, Kim Tiffany untuk memasak.
“Kamu adik kelasnya Minju, kan?” tanya Taeyeon pada Yujin.
“Iya, om. Saya adik kelasnya kak Minju”
“Appa eomma kamu kerja dimana?”
“Appa eomma kerja di Seoul. Appa kepala polisi di Seoul, kalau eomma jualan bunga di rumah”
“Kepala polisi Seoul? Ahn Yul?”
“Iya, om. Om kenal appa Yujin?”
“Kenal dong. Dia itu orang hebat. Dulu kita satu SMA, tapi beda kelas. Makanya gak begitu akrab, tapi kita saling kenal dan beberapa kali bantu om kalau ada criminal yang ganggu usaha om”
“Oh.. begitu ya om. Iya, appa orang hebat. Yujin bangga punya appa kayak appa Yujin”
“Yujin… Saya percayakan Minju sama kamu, lebih dari saya percayakan Minju sama Hyunjin. Karena saya pernah lihat Hyunjin disuatu tempat, dan dia bukan orang yang baik untuk mendampingi Minju” mata Yujin terbelalak mendengar ucapan pelan appa Minju.
“Saya akan berusaha, om. Terima kasih sudah mempercayakan kak Minju sama saya” kata Yujin pada Taeyeon.
“Hayooo kalian lagi bicarain apa? Serius banget perasaan?” tanya Minju sambil menata makanan diatas meja.
“Biasa, urusan lelaki. Kamu gak perlu tau” jawab Taeyeon pada Minju.
“Hai! Ini temennya Minju atau pacarnya Minju, si Hyunjin?” tanya Tiffany yang sudah selesai memasak.
“Halo tante. Saya temennya kak Minju, nama saya Yujin” kata Yujin yang langsung berdiri dan menunduk hormat pada Tiffany.
“Halooo, saya Tiffany ibunya Minju. Ayo duduk! Kita makan dulu. Minju kamu panggil Wonyoung dikamarnya buat ikut makan” kata Tiffany yang diangguki oleh Minju. Minju lalu berjalan menuju kamar Wonyoung.
Beberapa menit kemudian, Minju datang bersama dengan Wonyoung. Wonyoung membelalakan matanya melihat Yujin hadir bersama mereka.
“Kak Yujin?! Kok bisa disini?!” tanya Wonyoung pada Yujin.
“Hai, dek. Iya, tadi nganter kak Minju terus malah diajak makan disini” kata Yujin yang diangguki oleh Wonyoung.
Wonyoung lalu duduk disebelah Yujin, begitu juga Minju yang duduk disebelah Yujin. Posisinya Minju-Yujin-Wonyoung, lalu diseberang mereka Taeyeon dan Tiffany.
Mereka langsung mulai makan malam. Minju dengan telaten menaruh nasi di piring ayah ibunya, lalu Yujin dan Wonyoung.
Wonyoung yang excited melihat ayam goreng tepung buatan Tiffany langsung mengambil banyak dan memakannya dengan lahap.
“Pelan pelan dong, Wony” kata Minju pada Wonyoung yang makan seperti anak paud.
Yujin hanya tersenyum melihat Minju yang sangat penyayang dengan adik sepupunya itu. Adik sepupu aja disayang apalagi anak sendiri nanti, pikir Yujin.
Melihat Yujin yang terlihat bingung memilih makanan, Minju langsung mengambilkan ayam goreng kemangkuk nasi Yujin.
“Makan yang banyak ya, Jin” kata Minju yang tersenyum pada Yujin. Yujin yang balas tersenyum pada Minju lalu memakan makanan yang diberikan Minju.
“Enak, tante” kata Yujin pada Tiffany.
“Bilangnya ke Minju dong. Tante cuma masak nasi sama cuci piring, yang masak ayam sama sayur semuanya Minju khusus buat Yujin” kata Tiffany yang membuat Minju blushing.
“Enak, kak. Makasih” kata Yujin yang dibalas senyum oleh Minju.
“Kak Yujin, tambah makan lagi kak. Besok besok kakak harus nyoba makanan buatan Wony kak” kata Wonyoung yang tambah menaruh ayam dimangkuk nasi Yujin lagi.
“Iya, kalau Wony masak, kakak ada kesempatan nyoba pasti kakak coba” jawab Yujin sambil tersenyum pada Wonyoung.
“Harus, kalau enggak Wony marah!” kata Wonyoung pura pura ngambek pada Yujin.
“Iya iya” jawab Yujin sambil mengacak rambut Wonyoung pelan.
“Kok gue panas ya?”
“Selama ini emang bener kata orang orang. Keluarga itu sumber kebahagiaan kita. Apalagi kalau bisa liat keluarga dia sama keluarga gue barengan tambah keluarga kecil gue sama dia”
T.B.C
Holaaa masih ada yang mantengib cerita ini??
Thor update lagi biar cepet kelar juga 🐱🐱🐱
Akan ribet ceritanya karena otak Thor juga lagi kusut🐱🐱
Vomments ya~
Have a nice reading
KAMU SEDANG MEMBACA
Shape of My Heart (END)
FanfictionSeorang kutu buku berusaha berubah demi primadona sekolahnya? Setelah berubah, akankah kisah cintanya berjalan indah? akankah cintanya terbalas? Atau malah kenyataan pahit yang ia terima? Find it in this story!