11

162 7 0
                                    

Kusita waktumu untuk bersamaku,
mengukir harapan dan memarahi jantung yang berdetak tidak seperti biasanya.

-Devon Alano-

"Yuk turun"Ujar Devon membukakan pintu mobil dan mengulurkan tangannya.
Misel menautkan alisnya bingung,tapi akhirnya Misel mengangguk dan menerima uluran tangan Devon.
"Kita mau ke acara apa sih Dev?"Tanya Misel bingung.
Pasalnya dia sedang berjalan di lobi hotel yang cukup Mewah.
Misel baru menyadari Devon juga menggunakan setelan Formal.
Dengan jas dan celana bahan berwarna hitam,kemeja berwarna biru dongker dengan dasi berwarna hitam yang terpasang manis dilehernya dan sepatu pantofel hitam.
"Acara ulang tahun perusahaan papah"Ujar Devon.
Misel melotot dan langsung menghentikan langkahnya.
"Kenapa lo gak bilang sih"ujar Misel ketus
"Gue tau lo pasti gak akan mau kalo gue bilang duluan"Ujar Devon tenang.
"Ck,gue gak mau,gue..."Ucap Misel dan menggantungkan kalimat yang akan diucapkan.
"Gue kenapa ?"Tanya Devon.
"Gue malu"Ujar Misel memalingkan wajahnya.
"Lo gak usah malu,lo cantik,baik,tidak sombong,rajin menabung dan gue udah bilang sama mamah bakalan ngajak calon mantu"Ucap Devon terkekeh geli.
"Jijik gue dengernya"Jawab Misel ketus.
"Ya udah yuk"Ujar Devon menggandeng tangan Misel.
Misel menghela napas lelah dan akhirnya mengikuti Devon.

"Mah"Sapa Devon kepada wanita paruh baya yang masih terlihat cantik itu.
"Hai sayang,wah ini ya yang namanya Misel?"Tanya Vira-mamah Devon.
Misel yang merasa bingung menatap Devon seolah meminta penjelasan.
Yang ditatap hanya mengangkat bahu acuh, Misel semakin geram dan ingin menendang Devon ke laut.
"Apa kabar tante ?" Sapa Misel ramah dan mencium punggung tangan Vira.
"Baik sayang"Jawab Vira tersenyum hangat.
"Pantes aja Devon muji muji kamu terus,kamu cantik banget,ramah lagi"Ujar Vira.
Misel hanya tersenyum menanggapinya.Bukannya Misel tidak sopan,hanya saja Misel bingung harus melakukan apa.Ini pertama kalinya dia berada di acara seperti ini dan membuatnya mati gaya.
"Mah Devon sama Misel pergi dulu ya"Pamit Devon.
"Kemana Nak,baru aja dateng.Bentar lagi acaranya dimulai lho"Ujar Vira.
"Sebentar aja mah,nanti Devon ke sini lagi"Ujar Devon .
"Ya sudah"Ucap vira tersenyum simpul.
"Oh ya Misel,panggil mamah aja ya jangan panggil tante"Ujar Vira sembari mengelus kepala Misel.
Misel tersenyum kaku dan mengangguk.

••••••••••
"Kita mau kemana sih Dev"Tanya Misel mengikuti Devon dari belakang.
Devon.
Devon berhenti mendadak dan Misel hampir saja menabrak punggungnya.
Misel berdecak kesal.
"Sini, lo jalan disamping gue"Ujar Devon.
Misel menghela napas kasar dan langsung berjalan mendahului Devon.Padahal dia tidak tahu Devon mengajaknya kemana.
Devon langsung mengerjar Misel dan mencekal tangannya.
"Kayak gini yang bener"Ujar Devon menautkan tangannya ke tangan Misel dan berjalan beriringan.
Misel tersentak dan berusaha melepasnya tapi apa daya tenaga Devon lebih besar.
"Nah sampai"Ujar Devon.
Ternyata Devon mengajaknya ke Rofftop.Misel berdecak kagum.Dari atas sini Misel bisa melihat gedung gedung pencakar langit dengan lampu yang kerlap kerlip,ditambah malam ini banyak bintang.
Misel duduk dibangku panjang yang ada di rofftop.
"Ekpresi lo waktu ketemu mamah lucu"Ujar Devon terkekeh lalu duduk disamping Misel.
"Gue grogi"Ujae Misel malu malu.
"Ciee yang grogi ketemu camer"Ujar Devon menggoda.
"Apaan sih lo"Ujar Misel memalingkan wajahnya.
"Sel"
"Hm"
"Sel"
"Ck,apa?"
"Misel"
Misel diam dan tidak merespon.
"Misel Berliana"Ujar Devon berteriak.
"Apaan si lo,gak jelas banget"Ujar Misel.
Devon beranjak dan melangkah ke pembatas rofftop.
"Misel Berliana lo udah nerima gue?"Ujar Devon berteriak.
Misel mendongkak dan berdecak kesal.
"Udah"ujar Misel datar.
Devon yang mendengar itu langsung menengok ke belakang dan mendapati Misel sudah berdiri di belakangnya.
"Beneran ?" tanya Devon tak percaya.
"Hm"
"Ekhem cek cek 123"
Misel menautkan alisnya bingung.
"Oke,Misel berliana.Sejak pertama gue lihat lo,gue udah tertarik dan suka sama lo,Lo mau jadi pacar gue ?"Ujar Devon dengan tersenyum manis.
Jantung Misel berdetak tidak seperti biasanya dia mengerjap lucu dan berdehem canggung.
"Ya"Jawab Misel singkat.
"Ck lo mah gak bisa romantis"Ujar Devon.
"Iya Devon Alano,gue mau"Ujae Misel langsung beranjak dan pergi meninggalkan Devon.
Demi apapun Misel sangat malu saat ini.Seperti bukan Misel yang dingin dan acuh.
Devon hanya tersenyum tipis dan langsung menyusul Misel yang sudah melangkah jauh.

Jangan lupa kasih vote dan komen.
See you 😊😊😊

CahyaHildaLaela


Senyum Dan Luka (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang