27

121 4 0
                                    

    Sejauh apapun lo mengejar seseorang yang hatinya sudah bukan buat lo,gak akan pernah bisa mendapatkannya.

                         -Nino Fernandes-

"Udah berapa kali gue bilang,jauhin cewe gue!"Ujar Devon dingin menatap punggung Nino yang sedang sibuk dengan laptopnya.
Nino menoleh dan menatap malas ke arah Devon.
"Gue gak bakalan jauhin Misel"Jawab Nino
Sudah bisa di tebak Nino pasti akan menjawab seperti itu.
"Lo suka sama Misel kan iya?!"Ujar Devon dingin.
"Kalo iya kenapa?"Tanya Nino tenang.
  Bughhh,satu bogeman mentah dilayangkan Devon untuk Nino.
"Dasar sepupu brengsek lo"Ujar Devon dengan muka merah padam.
"Gue berhak suka sama siapa aja,lagian pacarnya Misel aja gak pernah ngertiin perasaannya"Ujar Nino menyindir terkekeh hambar.
Devon memalingkan wajah ke arah samping.
"Kenapa diem ?,udah gue bilang kan kalo cewe bar bar balik lagi lo bakalan nyakitin Misel karna lo itu bodoh lebih milih cewe gak bener kaya dia daripada pacar lo sendiri"Ujar Nino tenang dan meninggalkan Devon di kamarnya.
Dia terlalu malas untuk meladeni Devon.
"Jaga omongan lo brengsek,dia cewe baik baik"Ujar Devon berteriak.
Drtt...drt...
Devon merogoh saku celananya.

Iya kenapa ra ?

Ya udah gue kesitu.

***
"Hai Devon"Sapa Clara manja.
"Hm"
"Yuk,kita mau beli makan dimana?"Tanya Clara antusias.
"Terserah lo aja"Balas Devon malas.
Clara cemberut.
Devon yang melihat itu langsung tersenyum.
"Ikut aja dulu yuk"Ajak Devon tersenyum.
"Eh tapi gue juga harus ijin dulu sama bokap lo"Ujar Devon melihat ke dalam rumah.
Pasalnya dari tadi dia hanya berdiri di pintu.
"Papahhhhh"Teriak Clara.
"Jangan teriak teriak"Ujar Devon terkekeh.
Clara hanya nyengir kuda.
"Iya sayang,kenapa?"Tanya Bastian -Ayah Clara.
"Ada nak Devon juga ya?"Ujar Bastian tersenyum manghampiri kedua remaja itu.
"Iya om"Ujar Devon ramah mencium punggung tangan Bastian.
"Kok gak di suruh masuk sayang tamunya?"Tanya Bastian mengelus kepala Clara.
"Kita mau keluar om,beli makan"Ujar Devon
"Ohh ya sudah,hati hati ya pulangnya jangan malam malam"Ujar Bastian
"Iya om"

***
"Pacar Kamu marah gak Dev ?"Tanya Clara memecah keheningan didalam Mobil.
"Marah pasti,cewe mana sih yang gak marah pacarnya jalan sama cewe lain"Ujar Devon malas.
"Terus kenapa kamu tetep mau jalan sama aku?"Tanya Clara.
"Karna gue udah terikat janji sama nyokap lo"Ujar Devon acuh.
  Clara mengepalkan tangannya,Devon yang dulu dia kenal sudah tidak ada.
Devonnya yang selalu memikirkan Clara,mementingkan Clara diatas segalanya sekarang berubah.Hanya ada Devon yang dingin dan acuh.
Senyum smirk tercetak jelas di bibir Clara.
"Liat aja nanti Dev,lo bakal kembali ke gue"Ujar Clara dalam hati.

***

Misel berbaring di atas kasurnya dengan malas.Bosan,satu kata yang pas untuk Misel saat ini.
  Biasanya Devon selalu mengganggunya di chat atau telefon langsung.
Drttt...dert...
Misel langsung beranjak dan mengambil ponselnya di meja belajar.
"Nino"Gumam Misel.
 
Halo No,kenapa ?

Iya udah gue siap siap dulu

Senyum Dan Luka (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang