29

124 4 0
                                    

Happy Reading  😍

Misel bersenandung pelan berjalan ke Taman belakang,dia ke kantin hanya membeli susu coklat kemasan.
Langkahnya terhenti,keningnya berkerut samar.
"Akhirnya lo datang juga"Ujar Cewe berambut pirang.
Misel tidak berniat menjawab.
"Lo pacar Devon kan ?"Tanya cewe itu yang tak lain adalah Clara.
"Bukan urusan lo"Ujar Misel melangkah pergi.
"Tunggu"Ujar Clara
Misel menghela napas kasar dan berbalik menatap Clara datar.
"Jauhin Devon"Ujar Clara santai.
Ck,apa apan ini !
"Apa urusan lo?"Tanya Misel angkuh.
"Devon itu cintanya sama gue"Ujar Clara percaya diri.
"Oh"Balas Misel dan melangkah pergi.
"Awas aja lo sel"Ujar Clara tersenyum mengejek.

***
"Misel"Teriak Devon menghampiri Misel yang sedang membaca Novel di bangkunya.
  Misel tidak bergeming,dia masih fokus membaca novelnya.
"Nanti malam kita latihan ya,besok kan kita tampil"Ujar Devon duduk disamping Misel.
Cih,rasanya Misel ingin meninju muka Devon saat ini.Tidak pernah merasa bersalah !
"Sel ko diem aja sih"Ujar Devon mengambil Novel Misel secara paksa.
Misel berdecak sebal dan memalingkan wajah nya.
"Aku minta maaf akhir akhir ini gak ada waktu buat kamu"Ujar Devon merasa bersalah.
"Aku nglakuin ini juga terpaksa karena udah terlanjur janji sama Tante Dara"Ujar Devon.
  Misel sungguh tidak butuh penjelasan Devon saat ini,sudah terlambat ! Tante Dara ? Bodoamat Misel gak kenal !
"Kamu mau dengerin penjelasan aku ?"Tanya Devon mengelus kepala Misel dan langsung di tepis oleh Misel.
"Sel"Ujar Devon lagi.
"Terserah kamu mau percaya apa gak sel,tapi aku akan jelasin semuanya."Ujar Devon

Flashback on

Semenjak pacaran dengan Misel,Devon jadi lebih banyak tersenyum.Sepertinya ada yang rusak di dalam kepala Devon.
"Aduh anak mamah sekarang senyum terus sih?"Ujar Mamah Devon tersenyum simpul.
"Iya dong mah"Ujar Devon bangga sembari duduk disamping mamahnya.
"Cerita sama Mamah dong"Ujar mamah Devon menggoda.
"Devon suka sama seorang cewe mah,dia cantik tapi dingin"Ujar Devon terkekeh sembari memakan cemilan.
"Dingin ?"Tanya Mamah Devon bingung.
"Iya mah,dia itu dingin banget tatapannya tajam,jarang senyum tapi cantik"Ujar Devon terkekeh mengingat wajah datar Misel.
  Fara yang melihat wajah bahagia Devon saat ini sangat bersyukur karna anak laki laki satu satunya ini sudah bisa melupakan Clara,sahabat kecilnya dan juga cinta pertama seorang Devon.
"Kenalin dong."Ujar Fara tersenyum.
"Nanti mah kalo Devon udah berhasil buat ngeluluhin hati Misel,Devon bakal ngenalin dia ke mamah"Ujar Devon yakin.
"Iya deh"
"Memangnya kamu udah melupakan Clara nak?"Tanya Fara hati hati.
Devon tercenung.
Jujur saja Devon memang belum sepenuhnya melupakan gadis yang satu tahun lebih muda darinya.Sahabat dan cinta pertamanya.
Tapi sekarang ada Misel yang sudah mengisi hari harinya menjadi lebih berbeda dan penuh tantangan untuk meluluhkan hati Misel.
Tidak mungkin kan Devon akan meninggalkan Misel demi cewe yang tidak pernah menghargai perasaannya.
"Devon hanya mau Misel dan bakal buat Misel bahagia"Jawab Devon yakin.
Fara mengangguk dan mengelus puncak kepala Devon.

Kringg..kring...
Fara beranjak untuk mengangkat telefon rumah yang bedering.

Hallo dengan siapa ini

Oh jeng Dara,apa kabar jeng ?

Mau balik ke indo ya

Ya sudah saya tunggu,sudah kangen banget lho

Iya jeng nanti kita jemput kok.

Devon yang mendengar itu langsung membeku.

"Sayang,Clara sama keluarganya bakal balik ke Indo"Ujar Fara menghampiri Devon.
Fara yang mengerti anaknya sedang bergulat dengan hati dan pikirannya mengelus punggung Devon pelan.
"Semuanya akan baik baik aja,kamu fokus saja sama Misel ya"Ujar Fara tersenyum simpul.
Devon mengangguk dan pamit ke kamar.
"Gue gak bakal buat lo kecewa Sel,hati dan pikiran gue hanya ada lo"Ujar Devon sembari memainkan gitarnya di balkon kamar.

Devon akhirnya menghubungi Misel,besok pagi dia akan mengajak Misel jalan.Sebut saja begitu.

Sel besok gue ke rumah lo jam 9

Devon

Devon tersenyum tipis dan langsung memasukan ponselnya ke saku celana hitamnya.

Minggu,jam tujuh pagi.

"Pagi mah pah"sapa Devon duduk di Samping papahnya yang sedang sibuk dengan koran di tangannya.
"Pagi sayang"Balas Fara sembari mengoleskan selai kacang.
"Pagi Jagoan papah"Balas Yusuf sembari melipat korannya.
Devon mendengus sebal.
"Devon ini sudah besar pah,jangan panggil Devon gitu."Ujar Devon malas.
Yusuf terkekeh.
"Oh anak papah sudah besar rupanya"Ujar Yusuf tertawa geli melihat wajah putranya yang sedang sebal.
"Oh ya sayang jam delapan kita bakal jemput om Bastian di Bandara"Ujar Fara.
Devon tersedak dan langsung meminum susu yang sudah ada di Meja.
"Devon gak bisa ikut mah,ada janji sama Misel"Ujar Devon
"Misel ?"Tanya Yusuf bingung.
"Dia pacar Devon"Ujar Devon bangga.
"Pantesan anak papah gak mau dipanggil jagoan lagi,udah punya pacar toh"Ujar Yusuf tertawa lagi.
  Fara hanya geleng geleng kepala melihat interaksi anak dan suaminya itu.
"Tapi nak kalau kamu gak ikut,kita jadi gak enak lho sama mereka"Ujar Fara memberi pengertian.
"Lagian Clara juga kangen sama kamu katanya"
"Ikut saja,nanti pulang dari bandara kamu langsung ke rumah Lina"Jawab Yusuf menengahi.
"Misel papah bukan Lina"Balas Devon gemas.
"Iya Misel"
Devon menghembuskan napas kasar dan akhirnya mengangguk.

"Itu yang buat aku telat waktu ngajak kamu jalan"Ucap Devon menatap Netra hitam Misel.
Misel hanya diam menyimak akhirnya Devon melanjutkan ceritanya lagi.

"Devon"Teriak Clara berlari menghampiri Devon dan langsung memeluknya.
  Devon membeku,jantungnya berdetak kencang.Tidak ! Perasaan ini hanya untuk Misel,kekasihnya.
Devon tidak melepas pelukan itu dan tidak membalasnya.
"Aku kangen banget sama kamu"Ujar Clara melepaskan pelukannya.
"Hm,gue harus pergi sekarang"Ujar Devon
Clara terkejut,Devon yang dulu dia kenal sudah berubah.Cuek dan acuh.
"Tapi aku kangen sama kamu,kamu gak kangen aku?"Tanya Clara manja.
Devon menghela napas lelas dan melihat arloji hitam ditangan kirinya.
Sudah pukul  sembilan lebih lima menit.Dia sudah terlambat !
"Gue ada urusan"Balas Devon.
Clara cemberut.
"Mah,pah,om,tante Devon pamit duluan.Ada urusan"Pamit Devon mencium punggung tangan empat orang paruh baya itu.
Devon memang membawa mobil sendiri saat ke bandara.

Devon manatap Misel yang masih serius menyimak penjelasannya.Devon tersenyum tipis.Setidaknya Misel sudah mau mendengarkannya.
"Aku gak ada apa apa sama Clara,dia cuma masa lalu aku"Ujar Devon meyakinkan.
"Terus tante yang waktu nemuin kamu di sekolah itu yang namanya Tante Dara ?"Tanya Misel.
Duh Mulut Misel memang terlalu frontal.
Dia kan waktu itu secara diam diam menguping pembicaraan Devon.
Devon tersentak kaget.
"Gue gak sengaja liat lo bicara sama tante  itu"Jawab Misel seakan tahu yang ada dipikiran Devon.
Devo mengangguk dan tersenyum manis.
"Iya dia Tante Dara mamahnya Clara,waktu itu dia kesini mau bicara sama aku"Balas Devon tersenyum mengelus kepala Misel.
"Mau aku jelasin ?"Tanya Devon.
Misel mengangguk saja,toh dia juga berhak mengetahui masalah pacarnya,eh pacar ? Misel sudah mengakui Devon ternyata.

Jangan lupa kasih vote dan komen.
See you  😍😍😊😊

Senyum Dan Luka (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang