20

144 9 0
                                    

  Kalo lo gak bisa percaya,apa bisa mempertahankan semua ini ?

                    -Misel Berliana

"Lo kemana aja?"Tanya Misel sembari duduk di bangku rofftop
"Aku ada urusan dan gak sempet ngabarin kamu maaf ya"Ujar Devon merasa bersalah.
Sebenarnya Misel sangat kecewa dengan jawaban Devon.Apakah sepenting itu sampai tidak ada waktu untuk mengabari Misel ? Setidaknya hanya memberitahu dia kemana.
"Hm"Gumam Misel.
Misel pikir untuk saat ini,Misel tidak ingin banyak bertanya ke Devon.Lagian mereka belum kenal lama juga kan.Biar waktu saja yang menjawab dan Misel tetap menunggu Devon untuk menceritakan masalahnya sendiri ke Misel.
"Nanti malam aku ke rumah kamu ya,kita latihan."Ujar Devon mengelus puncak kepala Misel.
"Aku gak suka kamu deket sama cowo itu"Ujar Devon sembari memberikan susu coklat kemasan ke Misel yang dia bawa disaku celananya.
Sebenarnya Devon ingin memberi bogeman mentah ke Nino saat itu juga.Tapi niatnya di urungkan karena ada Misel.
"Dia cuman sahabat aku Devon"Jawab Misel malas.
"Cewe sama cowo gak ada yang namanya sahabatan,salah satu pasti ada yang punya rasa lebih"Ujar Devon menatap netra hitam Misel.
Misel menghela napas lelah.
"Selama satu minggu ini kamu sering bareng dia?"Tanya Devon.
"Gak"Jawab Misel acuh.
"Jangan bohong"Ujar Devon dingin.
Rasanya Misel ingin sekali meninju muka tampan Devon.
Apa-apaan menuduh Misel.Disini seharunya Misel yang marah ke Devon.
Menghilang selama satu minggu tanpa kabar.
"Apaan sih lo"Ujar Misel ketus dan beranjak dari duduknya.
"Duduk,aku belum selesai bicara"Ujar Devon tegas dan mencekal pergelangan tangan Misel.
"Maaf,aku gak bermaksud bentak kamu"Ujar Devon halus.
"Aku gini karna aku sayang sama kamu"ujar Devon lagi.
  Selain pemaksa ternyata Devon juga sangat posesif.
Misel menghela napas kasar dan mangangguk.
"Kita kerumah pohon yuk"Ajak Devon.
"Ini masih jam sekolah"
"Gak papa ayok,kita bolos"ujar Devon tersenyum jahil.
Misel memutar bola matanya malas.
"jangan mentang mentang kamu anak pemilik sekolah, kamu jadi seenaknya gini Devon"Ujar Misel tegas.
Devon terkekeh melihat Misel berbicara sok tegas seperti itu.Lucu dan menggemaskan.
"Ya udah hari minggu kita kesana ya,waktu itu kan gak jadi"Ujar Devon.
"Hm,ke kelas yuk,bentar lagi bel"ajak Misel.
Devon mengangguk dan beranjak dari duduknya.
"yuk"ajak Devon menggenggam tangan Misel.

Jangan lupa kasih vote dan komen  😍😍😊.

See you ..

Cahyahildalaela

Senyum Dan Luka (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang