"Sorry sel."Ujar Nino lirih saat melihat mobil Misel sudah terparkir dihalaman rumah Misel.
"Gue akan selalu ada di belakang lo,jaga lo,gue gak akan pergi.Gue hanya butuh jawaban atas perasaan gue.Flasback on
"No lo bisa gak sih jauhin Misel"Ujar Devon duduk disisi ranjang Nino.
"Jangan harap"Balas Nino tanpa menoleh ke arah Devon.
"Ck,Misel pacar gue,jadi gue berhak larang Misel deket sama cowo lain"Ujar Devon dingin.
Merasa konsentrasinya terganggu akhirnya Nino mematikan laptopnya dan menatap datar Devon.
"Cuma pacar kan?"Ujar Nino terkekeh.
Tanpa diduga Devon beranjak dan melayangkan bogeman mentah ke muka tampan Nino.
Nino terkekeh sembari menyeka darah yang ada diujung bibirnya.
"Cowo kasar kaya lo gak pantes buat Misel"Ujar Nino tenang.
"Jaga omongan lo brengsek"Ujar Devon dengan deru napas yang menggebu.
"Kalo lo kesini cuman mau nyari ribut mending lo balik"Ujar Nino tenang.
"Cih gak usah sok alim lo"Ujar Devon dingin.
"Gue lebih suka nyelesein masalah dengan logika gak pake otot,gue ingetin kalo lo lupa"Ujar Nino tenang.
"Gue gak bakal ngejuhin Misel,sebelum lo pindah ke Indo juga gue udah sahabatan sama Misel."Ujar Nino tegas.
"Gue juga bakal jagain Misel dari cowo brengsek macam lo"Ujar Nino lagi.
Satu bogeman mentah kembali diberikan ke muka Nino.
"Lo suka sama Misel hah ?"Tanya Devon dengan nada tinggi.
Nino membeku.Apa dia suka Misel ? Yang Nino tahu dia ingin selalu ada untuk Misel,menjaga Misel dan membuat Misel tersenyum.Misel sahabatnya ! Apa dia menyukai Misel ? Terlalu ambigu.
"Kenapa lo diem brengsek!"Ujar Devon dengan wajah merah padam menahan emosi.
Nino hanya beranjak dan meninggalkan Devon sendirian dikamarnya dengan emosi yang sudah di ubun ubun.
Dia butuh ketenangan saat ini.Jangan lupa kasih vote dan komen.
See you 😊😊😊