36

149 2 0
                                    

"Kamu mau kemana nak?" Tanya Mila melihat anaknya sudah bangun pagi pagi begini,biasnya kalo hari minggu Misel susah sekali untuk dibangunkan alasannya karna libur.

"Mau joging bun,ke taman komplek "Jawab Misel sembari memakai sepatunya.

"Ya sudah jangan jauh-jauh,bunda hari ini juga lagi banyak kerjaan jadi mungkin pulangnya agak telat,gak papa sayang ?"

Misel tersenyum "Iya bunda,bunda semangat kerjanya ya"

"Iya sayang,Pulang joging langsung sarapan,bibi tadi udah nyiapin buat kamu"

"Iya bunda"

*****

Misel duduk di bangku taman sesekali meneguk minumannya.Dia memandang anak anak kecil sedang bermain.Bibirnya membentuk lengkungan saat melihat anak perempuan merengek pada ayahnya untuk menemani bermain jungkat jungkit.

"Misel kangen ayah"Gumamnya tanpa sadar.

"Misel"Suara berat memanggilnya.

Misel masih diam,dia tahu betul siapa pemilik suara itu.

"Sayang" Kata laki-laki paruh baya berjongkok dihadapan Misel.

Misel membuang pandangan,dadanya sakit sekali.

Bastian menggemgam tangan Misel lembut "Tolong,kali ini dengerin ayah sayang"

Misel tidak sanggup melihat ayahnya memohon seperti ini.
Lagian dia juga ingin tahu alasan yang sebenarnya mengapa ayahnya pergi.

Misel mengangguk,Bastian beranjak dan duduk di samping Misel tanpa melepaskan genggammannya ditangan Misel.

Pikiran Bastian menerawang jauh pada kejadian 17 tahun lalu.

Menjadi kepala keluarga bukan hal yang mudah bagi semua laki-laki,begitu juga dengan Bastian.Apalagi Bastian menjadi kepala keluarga untuk dua keluarga,selalu ada cek cok antara Bastian dengan istri pertamanya.Dara.Karena selalu iri dengan istri kedua yang sudah memberikan putri untuk Bastian.

Bukan tanpa alasan Bastian mempunyai dua istri.Saat pernikahan pertamanya dengan Dara sudah berjalan 1 tahun,Dara belum dikasih mongmongan sedangkan ibu Bastian sudah sangat menginginkan seorang cucu.

Sampai suatu hari,Dara mengajak teman dekat masa kuliahnya untuk berkunjung ke rumahnya.Yang tak lain dan tak bukan adalah Mila.

Kebetulan saat itu Bu Ela (Ibu bastian) sedang berkunjung untuk menemui Anak dan menantunya.

Saat bertemu Mila untuk pertama kalinya.Bu Ela langsung menyukai Mila.Cara bicara Mila yang kalem dan lemah lembut membuat Bu Ela begitu menyukai sosok Mila.

Dari pertemuan pertama itu lah semuanya berlanjut pada pertemuan-pertemuan berikutnya.

Bu Ela jadi sering menemui Mila di Butiknya yang kebetulan Butik langganannya.Umur Mila sudah cukup untuk menikah tapi saat di tanya "Nak kapan kamu akan menikah?". "Nanti kalau sudah ada yang cocok bu"Jawab Mila tersenyum.

Bastian dan Dara tidak mengetahui bahwa Bu Ela dan Mila sudah sangat dekat layaknya ibu dan anak.

Lima bulan berlalu.

Bu Ela selalu saja menanyakan perihal cucu ke Bastian dan menantunya.

Sampai kesabarannya pun habis.

Dia mengadakan acara makan malam di rumah Bastian,dan menyuruh Dara untuk mengundang Mila.

Pada saat semuanya sudah selesai makan,Bu Ela mengajak mereka untuk ke ruang keluarga.

Senyum Dan Luka (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang