Sudah satu minggu Misel berada dirumah sakit.Dia sangat bosan.
"No,gue mau pulang"
Laki-laki jangkung itu menoleh,dia menutup laptopnya "Lo belum sepenuhnya pulih"
Misel mengerucutkan bibirnya"Gue udah sembuh ya elah"
Nino menggeleng dia mengelus puncak kepala Misel lembut.
"Tunggu pulih"Tandasnya
Misel menghela napas lelah "Ummm gimana kabarnya Devon No ?"
Nino mengeratkan rahangnya dia sangat benci nama itu di sebut oleh Misel.
"Dia baik".
Misel mengangguk,tiba-tiba dadanya sesak.
Dia memalingkan wajahnya ke arah berlawanan dengan Nino.
Misel menangis.
Untuk pertama kalinya menangis untuk seorang cowo.
Nino beranjak dari kursinya
"Lo kenapa sel?"Nino merengkuh tubuh Misel dari samping dia membiarkan Misel meluapkan tangisannya di dalam dekapannya.
"Lo kenapa sel?"Tanya Nino saat gadis dengan mata sembab itu berhenti menangis.
"Gu-gue kangen Devon"
Dada Nino sakit,gadis yang sangat ia cintai malah merindukan orang lain.
"Sel dia itu berengsek!"
Misel menatap Nino "Gue sayang banget sama dia No,kenapa di saat gue bener bener sayang, dia malah ninggalin gue demi cewe lain.Itu menyakitkan.Bahkan pas gue di culik apa dia khawatir ?"
Misel tersenyum kecut,air matanya masih mengalir.
"Husttt,lo cewe kuat sel.Gue pastikan si berengsek Devon bakal nyesel udah ngelakuin ini ke lo".Ujarnya mengecup kening Misel lama.
***
Devon sedang duduk di balkon kamarnya,rambutnya acak acakan,lingkaran hitam tebal dibawah matanya sangat terlihat jelas.Menghela napas berat entah yang ke berapa kali.
Mengacak rambutnya frustasi.
"Gue cowo paling brengsek"
"Emang"
Devon menoleh menatap laki laki jangkung di hadapannya yang sedang menatapnya dengan dingin.
"Lo bego brengsek"
Devon diam,tidak berniat membalas.
"Tinggalin Misel"
"...."
"Lo gak pantes buat dia dan gak akan pernah pantes"
"Gue ngelakuin ini ada alasan No" Devon membuka suaranya,terdengar nada putus asa dan gusar.
"Oh ya apa ?"
"Gue gak bisa cerita sekarang."
Jangan lupa vote dan komen 😉.
Cahya Hilda Laela
@hildaberliandro