"Bukan cinta namanya,tapi ambisi."
-Nino Fernandes-
Sudah satu minggu Misel tidak bertemu Devon.
Devon tidak masuk sekolah,nomornya tidak aktif,Misel juga bingung harus tanya soal Devon ke siapa.
Nino ? Ntahlah,sampai sekarang juga Misel masih bingung dengan sikap Nino.
Acara ultah sekolah satu minggu lagi dan Misel di tunjuk untuk ikut mengisi acara ulang tahun sekolah.
Tapi hati dan pikirannya sedang tidak baik baik saja.Mau menolak pun tidak enak karena yang memintanya ikut serta dalam acara kepala sekolah SMA GARUDA langsung.Misel sedang menangkan diri di taman belakang,sudah satu minggu ini Misel melakukan kebiasaannya seperti dulu.
Semenjak Devon tidak masuk.Tidak ada yang mengajaknya ke kantin,memaksa untuk makan,anter jemput sekolah dan semua tentang Devon.
Misel merindukannya ? Ambigu.
Misel menghela napas lelah.Dia juga sudah berkali kali mencoba berbicara dengan Nino.Tapi hasinya nihil."Ekhem"Deheman seorang cowo berdiri dihadapan Misel.
Misel mendongkak dan menampilkan senyum manisnya.
"Nino"Ujar Misel antusias.
"Lo bisa ngisi acara ultah sekolah kan?" Tanya Nino to the point.
"Gue gak tahu,belum latihan juga"Ujar Misel
"Acara ultah satu minggu lagi dan lo sama sekali belum latihan ?" Ujar Nino
"Lo tampil bareng gue"Ujar Nino
"Beneran?"tanya Misel berbinar.
Demi apapun Misel merindukan Nino,sahabatnya.
"Lo yang nyanyi,gue yang main gitar"ujar Nino sembari duduk disamping Misel.
"Oke"
"Misel bakal tampil bareng gue"Tiba tiba suara berat menghiasi telinga Misel dan Nino.
Misel dan Nino menoleh ke belakang untuk melihat pemilik suara tersebut.
"Misel gak akan tampil sama lo,tapi sama gue"Ujar Devon dingin sembari melangkah ke bangku yang di duduki Nino dan Misel.
"Devon"ujar Misel lirih.
"Ayok sel"Ujar Devon menggandeng tangan Misel.Devon ngilang terus tiba tiba dateng lagi,maunya apa sih ? Nino juga kenapa tiba tiba berubah lagi ?
Tunggu part selanjutnya ya 😊😊😙😘😍Jangan lupa kasih vote dan komen.
See you 😘😊CahyaHildaLaela