33

122 4 0
                                    

      Raut khawatirmu seolah menjadi  favoritku,kenapa ? Aku jadi tahu,kalo kamu takut kehilangan aku.
      Wajah damaimu seolah melenyapkan semua hiruk pikuk didalam kepalaku menjadi tenang seketika.
      Lengkungan indah dibibirmu seakan menghentikan duniaku sesaat.
      Tapi ada satu hal yang aku tidak suka dari raut wajahmu,yaitu ketika kamu menangis.
     Dadaku sesak dan sakit,tenggorokanku tiba tiba kering,nafasku tercekat.Jangan,kamu jangan menangis.Aku juga akan merasakan pilunya, Itu tidak baik ! Kamu harus terus tersenyum.Untuk dirimu dan aku.
    
     
****

Ini sudah tiga hari semenjak Misel menghilang,semua jejak tentang Misel seolah hilang ditelan bumi.
Nino tidak putus asa berusaha mencari keberadaan Misel,meskipun hasilnya nihil.
Sudah tiga hari pula Nino jadi sering mengunjungi rumah Misel untuk melihat keadaan bunda sang sahabat.
Sedangkan Devon ? Dia malah santai seakan tidak merasa kehilangan apapun atau khawatir dengan keadaan Misel,kekasihnya.Padahal pas tahu Misel menghilang dia seakan gila untuk menemukan Misel dan tidak butuh bantuan siapapun.Tapi apa ini ? Dia malah enak enakan ketawa ketiwi dengan Clara.
Tiga hari terakhir ini Nino juga izin sekolah.Dia ingin fokus mencari Misel,sahabat dan cintanya.

"Tante tenang ya,Misel pasti pulang dengan keadaan baik baik aja" Padahal hati kecilnya juga tidak yakin dengan keadaan Misel.

"Tante gak bisa tenang nak,Tante takut terjadi sesuatu dengan Misel"

Nino sungguh sangat merasa bersalah sudah membuat bunda sang sahabat menangis seperti ini.Andai saja dia tidak meninggalkan Misel saat itu.Tetapi semuanya sudah terjadi.

Nino merogoh saku celana hitamnya saat benda itu berdering.

Halo den,kami sudah menemukan keberadaan Non Misel.

Dimana? Tanya Nino cepat.

Di gudang yang dekat jalan buntu den

Oke,saya segera kesana.Kalian tetap berjaga

Baik den

Nino tersenyum menenangkan bunda sang sahabat."Nino mau jemput Misel tan"

"Dimana Misel nak ?"Tanyanya dengan cepat,bagaimana tidak.Anak gadisnya sudah ditemukan.

"Tante ikut nak"

"Jangan tante,tante sebaiknya menyiapkan makanan kesukaan Misel aja"Balas Nino tersenyum.Alasan lainnya dia tidak ingin Mila berada didalam bahaya.
Nino sangat mengerti dengan keadaan saat ini.Sepertinya ada orang yang sangaja menculik Misel.Pasti ada yang tidak beres.

"Nino pamit ya tan"

"Hati hati nak"

***
Nino berlari kearah anak buahnya yang sedang berkelahi dengan para preman,mungkin preman yang menculik Misel.

"Den,non Misel ada didalam gudang"Teriak salah satu anak buah Nino yang sedang berusaha mengalahkan preman itu .
Nino segera mendobrak pintu gudang,matanya membulat saat melihat keadaan Misel saat ini.

"Misel,sel bangun"menepuk pelan pipi Misel,dan segera mengangkat tubuh mungil Misel.

***

Rumah sakit Pelita

Nino sedang mondar mandir tidak jelas didepan ruangan ICU,dia sangat khawatir dengan keadaan Misel "Gimana dok keadaan sahabat saya?"tanya Nino menghampiri Dokter yang baru keluar dari ruangan Misel.

"Kondisinya saat ini masih lemah dan psikisnya juga sedang terganggu.Dia trauma,jangan biarkan dia mengingat hal hal yang membuat dia trauma"Ujar Dokter tersebut.

Nino mengangguk"Terimakasih dok,boleh saya masuk ?"

"Silahkan,tapi biarkan dia istirahat dengan cukup" Ucap Dokter tersebut tersenyum.

Senyum Dan Luka (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang