15

152 7 0
                                    

Bukannya gue ngejauh hanya saja gue mau buktiin sesuatu.Lo tenang aja,gue selalu jaga lo dari jauh.
          
                   -Nino Fernandes-

"Kamu udah makan ?"Tanya Devon.
"Udah"Jawab Misel berbohong.
Devon berdecak kesal.
"Kamu gak pinter bohong,Nih makan"Ujar Devon memberikan roti coklat dan susu coklat kemasan.
"Bentar lagi bel"
"Cepetan makan,bel bisa gue tunda demi lo"
"Sombong banget sih mentang mentang anak
pemilik sekolah"Cibir Misel.
Devon hanya terkekeh dan mengacak rambut Misel gemas.
"Cepet makan"
Misel mengangguk dan langsung memakannya.Misel memang kadang gitu bilangnya gak mau tapi dimakan juga.
"Nanti malem aku kerumah kamu ya"
"Jangan,aku mau nganter bunda ke Mall"Jawab Misel berbohong.
"Aku ?"Goda Devon.
Misel memalingkan wajahnya,malu sekali.Rasanya ingin memarahi mulutnya yang terlalu frontal ini.
"Ya udah deh,malam minggu aja "Ujar Devon.
Misel membuang napas lega,Devon tidak mencurigainya.
                        ••••••••

"Sayang kamu mau kemana?"Tanya Mila.
"Ke rumah Nino bun"Ucap Misel menghampiri Mila yang sedang duduk diruang keluarga.
"Lho biasanya Nino yang kesini?"Tanya Mila.
"Nino lagi marah sama Misel"Ujar Misel jujur.
"Oh ya sudah hati-hati ya,pulangnya jangan malem malem"Ujar Mila.
"Salam buat ibunya Nino dan selesaikan masalah kamu sama Nino ya,masa udah sahabatan lama masih suka berantem sih"Ujar Mila tersenyum simpul.
"Iya Bunda"Jawab Misel mencium punggung tangan Mila dan melangkah pergi.

                      •••••••

Tokk..tokkk...

"Hai sayang,ko baru main lagi sih,tante kangen lho sama kamu"Ujar tante Risa-ibu Nino sembari memeluk Misel
"Misel juga kangen tante"Jawab Misel membalas pelukan Risa.
"Yuk masuk,Ninonya lagi dikamar.Kamu masuk aja tante mau nyiapin makan malam.Kamu makan malam disini ya"Ujar Risa antusias.
"Gak usah tante,Misel cuman sebentar kok"Tolak Misel halus.
"Lho kok gitu,pokoknya kamu harus makan malam bareng tante"Ujar Risa.
"Iya tan"Jawab Misel tersenyum.

Tokkk tokkk.
"No boleh gue masuk?"
"Ya"jawab Nino dari dalam.
Misel membuka pintu kamar Nino dan melihat Nino sedang memainkan gitarnya di sisi ranjang.

"Lo mau apa kesini?"Ujar Nino dingin.
"Lo kenapa sih No ? Lo marah ke gue karena apa ?"Tanya Misel .
"Gue cuman sibuk"Jawab Nino acuh.
"Sesibuk itu No ? Perasaan sesibuk sibuknya lo gak pernah gini"Jawab Misel.
"Lo gak berhak ikut campur urusan gue"Ujar Nino dingin.
Misel terkejut,baru pertama melihat Nino semarah ini.Tapi marah kenapa ? Misel benar benar bingung.
"Kalo ada masalah bilang gue No,gak diem kaya gini"Ujar Misel dengan suara parau.
Demi apapun Nino tidak bermaksud menyakiti hati Misel.
Dia hanya ingin membuktikan sesuatu.
"Lo mending pulang,udah malem"
"No apa gue buat kesalahan yang gak bisa dimaafin?"Tanya Misel lirih.
"Gue cuman sibuk dan butuh waktu buat sendiri"Jawab Nino.
"Tapi lo gak perlu gini ke gue No,kalaupun lo sibuk gue bisa ngertiin kok,gue gak mau persahabatan kita hancur cuma gara gara masalah yang gak jelas ini"Ujar Misel lemah.

   Nino ingin sekali merengkuh tubuh mungil Misel,hatinya juga sakit sudah melakukan ini ke Misel.
Tapi Nino hanya butuh waktu untuk mendapatkan jawabannya.
Caranya memang aneh dan tak masuk akal.
"Lo lebih baik pulang"
"Oke gue bakal pulang,lo fokus sama kegiatan osis aja."Ujar Misel meninggalkan Nino .
"Sorry sel,gue terpaksa ngelakuin ini"Ujar Nino lirih.
"Misel pulang ya tan,bunda sendirian dirumah"Ujar Misel ke Risa.
"Oh ya sudah sayang,kapan kapan main kesini lagi lho ya.Salam buat Bunda."Ujar Risa tersenyum simpul.
"Iya tan"
"Ini udah malem,Tante panggil Nino dulu ya biar nganter kamu pulang"
"Gak usah tante,Misel bawa Mobil."
"Tapi ini udah malem lho nak"
"Gak usah tante"Ujar Misel tersenyum.
Risa mengerti ada yang tidak beres antara Misel dan Nino akhirnya mengangguk.Toh,Misel memang sering bertengkar dengan Nino tapi hanya bertahan satu hari lalu berteman seperti biasa.
"Tapi dianter sama sopir tante ya"
"Gak usah tante"Ujar Misel lagi.
Risa menghela napas lelah dan akhirnya mengangguk.Misel memang tidak berubah masih keras kepala,pikirnya.
"Hati hati ya"Ujar Risa memeluk Misel.
"Iya tante"Ujar Misel dan melangkah ke arah mobil.

"Lho No,mau kemana?"Tanya Risa.
"Mau ngikutin Misel Bu,takut ada apa apa"Jawab Nino mencium punggung tangan Risa.
  Risa hanya tersenyum simpul.
Persahabatan yang unik dan Risa berharap Nino dengan Misel selalu bersama sama.

Jangan Lupa kasih vote dan komen.
See you  😊😊😊

CahyaHildaLaela

Senyum Dan Luka (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang