💌tigabelas

1K 159 15
                                    

Tolongin, Mingyu harus apa.

Dia gak marah sama Mina. Dia khilaf aja natap Mina sesinis itu, seolah-olah pingin menjauh sauh dari gadis itu. Nyatanya, Mingyu khawatir. Pertanyaan dia aja gak dibalas sama Mina tentang anemia-anemia waktu di apotek lalu.

Mingyu nyesel gak bisa kontrol emosinya sendiri. Mau nyalahin Sakura juga bukan salah Sakura, mau nyalahin Mina juga bukan salah Mina minta tolong ke dia. Itu salah Mingyu sendiri, membantu Mina.

Sekarang, Sakura masih marah sama dia.

Ditambah Mina menjaga jarak darinya. Mungkin gadis itu takut kepadanya sekarang.

Terbukti, waktu jamkos tadi Mina gak duduk di kursi sebelahnya, dia malah memasang earphone dan sibuk tidur sambil dengerin musik.

Waktu ketemu di jalan, Mina kadang putar arah atau melewatinya gitu aja.

Apalagi Mina makin deket sama Lino. Membuatnya ketar-ketir sendiri, takut Lino membawa pengaruh buruk untuk Mina.

Sayangnya, Mina siapanya dia?

Kenapa Mingyu harus khawatir sama Mina coba?

Hm, Mingyu lelah dengan pertanyaan tanpa jawaban itu.




💌

"ampun sudah, lo ngapain sih di sini??" tanyanya berulang kali tanpa ada jawaban sama sekali yang keluar dari mulut Lino.

Cowok itu menjadi patung dadakan, hanya diam dan berbaring di samping Mina, menggunakan tasnya sebagai bantalan.

Maunya tidur di paha Mina, cuma takut aja digalakin sama gadis itu.

"lo gak lihat gue ngapain?"

"aduh gak kelihatan nih, gue make earphone," ujar Mina mencibir.

Lino mendengus mendengarnya, namun lucu juga kalau Mina yang bicara seperti itu. Coba kalau temennya Dahyun yang ngomong, udah auto tinju aja dia.

"gak pulang?" tanya Lino sambil merem. Tangannya dilipat di atas dada.

Mina gak jawab langsung, karena ekor matanya menangkap bayangan Mingyu sama Sakura di kejauhan.

Ngapain tuh anak di sana?

Jiwa Mina mulai kepo.

"entar," jawab Mina memutuskan dengan cepat.

"katanya bokap lo pulang, udah sana pulang," usir Mina.

Lino otomatis membuka matanya, "astaga gue lupa,"

"tuh kan, kalau gak gue ingetin gimana coba?" tanpa menjawab Mina, ia bangun dari tidurnya.

"gue pulang dulu, lo jangan sore sore pulangnya,"

"hm,"

"jawab yang bener,"

"iya No, iyaaa,"

"oke gue balik, tiati,"

"tiati juga,"

💌


Mina gak menjauh kok. Dia juga gak menjaga jarak dari Mingyu, dia lagi istirahat aja, mengumpulkan energi untuk kembali menyukai Mingyu dalam diamnya.

Meski Mingyu udah tahu perasaannya tanpa Mina sadari itu.

Sesaat setelah Lino pulang, Mina bergegas memakai tasnya dan menyusul Mingyu sama Sakura.

Rupanya mereka udah baikan. Syukurlah kalau gitu.

Selama masa istirahatnya, Mina sedikit merasa bersalah, memikirkan caranya minta maaf sama Sakura, tapi katanya Yuju gak usah. Katanya Mina gak salah, terus gunanya minta maaf ke Sakura apa?

Mina malah kena omel sama Yuju.

Yaudah Mina gak jadi minta maaf, meskipun dia masih merasa bersalah.

Tersenyum, ia pun mengubah arahnya kembali. Menjauhi dua sejoli yang bermesraan di sana.

Duduk sendiri di trotoar seperti gembel baru jadi, mana sekolah udah sepi gak ada satu murid pun. Karena emang sekarang udah jam empat sore.

"jangan sore-sore pulangnya,"






Mendadak Mina kangen sama Lino. Cuma dia yang bisa menyesuaikan diri dengan Mina.

Babon lagi apa ya kira-kira?

Bokapnya pulang bawa oleh-oleh gak ya?

Bokapnya pulang ngajak nyokapnya gak ya?

Atau sekarang Lino lagi bersenang-senang dengan keluarganya tanpa memikirkan beban yang disimpan oleh Lino?




















"belum pulang?" selama beberapa saat hatinya berdesir hangat mendengar suara di belakangnya.


••••

Hello GoodbyeReomit

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hello Goodbye
Reomit

Ikkumplikat | Mingmin✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang