"sans kali, lagian gue juga butuh refreshing, bukan lo doang," Mina tertawa mendengarnya. Mengabaikan sesak yang timbul di dada karena Mingyu sesayang itu sama Sakura.
Kayaknya gak ada harapan, batin Mina berperang.
"mau mampir?" tawar Mina. Ia menatap mata Mingyu dengan binar.
Sayangnya Mingyu menggeleng, "udah malem, Min. Lain kali aja ya,"
Senyumnya hampir luntur kalau tidak disadarkan dengan paksa.
"oh oke, sekali lagi makasih buat hari ini," ucap Mina tulus disertai senyuman ringan di bibirnya.
"iya, gue cabut dulu," balas Mingyu memakai helm. Menyalakan mesin motornya dan bersiap pergi dari sana.
"hm, ati-ati," kata Mina terakhir kali sebelum Mingyu dan motornya menghilang dari pandangannya.
Segera ia masuk ke dalam rumah, namun saat kakinya melangkah, ia melihat bayangan neneknya berdiri di depan pintu dengan pandangan sulit diartikan.
Mina sampai tidak bisa membaca wajah neneknya.
"nenek?"
"hm, ini aku." jawab neneknya sedikit lantang.
Seketika Mina dilanda gugup berhadapan langsung dengan nenek. Pasalnya nenek Mina bukan sembarang orang, yang bisa dijajah sebisa mungkin.
"mau sampai kapan di situ? Ayo masuk!"
Mina tersentak. Lalu mengangguk.
"iya ini Mina masuk," kata Mina sembari berlari menyusul neneknya ke dalam.
"bunda sama ayah kemana?" tanya Mina kala melihat rumahnya sepi.
Biasanya bunda jam segini ada di dapur, masak.
Biasanya jam segini ayah udah duduk manis di ruang tengah nonton berita di televisi.
"mereka ada keperluan. Udah makan?"
"udah, nenek belum makan? Mau Mina buatin sesuatu?"
Nenek menolak, "nenek udah kenyang, sini duduk," ajak nenek, menepuk tempat kosong di sampingnya.
Mina pun berjalan mendekat dan duduk sesuai perintah nenek. Merasakan hawa aneh yang merusak atmosfer sekitar, ia mulai was-was.
"dia cowok yang kamu maksud?"
Alis Mina terangkat setelah neneknya mengatakan itu.
"cowok yang mana?"
"yang tadi. Nganter pulang,"
"Mingyu maksud nenek?"
Nenek hanya bergeming.
"nek," panggil Mina.
"nenek kan udah liat wajahnya. Menurut nenek dia gimana?" tanyanya penasaran dan hati-hati.
Ini alasan kenapa nenek Mina bukan sembarang orang. Sebab nenek Mina punya kelebihan, indigo bahasa kekiniannya.
Bisa membaca orang, melihat kepribadian orang, melihat hantu dan berkomunikasi dengan mereka yang udah mati.
Sejujurnya Mina gak pingin menanyakan tentang Mingyu ke neneknya, tapi Mina terlampau penasaran dengan sikap Mingyu ke dia.
Tiba-tiba jadi baik. Manis perlakuannya.
Tanpa diminta, bersedia menjadi guru matematika Mina.
Tanpa diminta, bersedia mengajak Mina keluar. Menghilangkan penat dengan cara Mingyu.
Tanpa diminta, bersedia mendengar keluh kesahnya.
Siapa sih yang gak baper diperlakukan kayak gitu?
Cewek mana pun bakal dibawa terbang dan dibuat bawa perasaan. Apalagi yang melakukan itu semua orang yang disuka. Tambah kompleks hati Mina jadinya.
Daripada bikin hati gak nyaman dan terus dilanda kekacauan, lebih baik Mina berterus terang pada neneknya.
Gak salah lagi. Mina mengangguk lemah. Faktanya memang seperti itu.
"jauhi dia,"
"kenapa?" tanya Mina spontan.
Lengan Mina diusap lembut, "Mina, kamu udah dewasa, udah bisa bedain mana yang baik mana yang buruk. Tahu gimana caranya buat bahagia,"
"ya terus? Apa hubungannya dengan menjauhi Mingyu?" tanya Mina gak sabaran.
Susah payah memendam lebih dari dua tahun, apa iya harus dilupakan begitu aja?
"nenek akui, dia ada rasa sama kamu,"
Untuk sesaat Mina speechless.
"cuma sedikit. Gak ada satu persen. Selebihnya kamu tahu sendiri untuk siapa,"
Seketika itu juga, bahu Mina merosot.
"dia lagi berantem kan sama pacarnya? Bukan berantem yang dilebih-lebihkan, lebih kepada perasaan masing-masing. Dia dekat sama kamu takutnya sebagai pelampiasan."
"iya, bisa aja Mingyu suka sama kamu sepenuhnya, tapi gak semudah itu. Dan gak sebesar dia menyukai pacarnya sekarang,"
••••
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Say hai to Mina's grandma 🖐
Btw aku mau minta maaf kalau ceritanya makin gak jelas🤧 Dari bulan lalu emang ngerasa ada yang aneh sama Ikkumplikat, tahunya kayak gini😌