💌empatpuluhempat

766 103 12
                                    

Waktunya pulang!

Setelah semuanya kelar, satu per satu murid-murid masuk ke dalam bus masing-masing. Tak terkecuali Mina. Gadis itu sudah duduk anteng di kursinya. Sambil kepala bersandar di jendela, kedua telinganya disumbat pakai earphone.

Musik sedih mengalun memenuhi indera pendengarannya.

Kebiasaan Mina saat hendak pulang dari berpergian. Dia akan merasa lebih emosional. Nanti pipinya akan basah karena air mata.

Mina sendiri tidak tahu kenapa dia memiliki kebiasaan aneh ini. Ia menyadarinya sejak kelas 5 sd dan bertahan hingga sekarang.

Sudah dicoba untuk mengurangi kebiasaan anehnya itu, tapi selalu gagal. Jatuhnya Mina makin sendu berhari-hari.

Di lain tempat, Yuju memilih duduk dengan Jihyo di depan sana, karena lagi marahan sama Mina.

Gak banyak yang tanya sih, palingan Eunha doang yang berisik nanya kenapa Mina duduk sendirian. Ujung-ujungnya Eunha ditarik sama Lisa buat diem. Gak banyak bacot.

Sementara itu Jiho sama Rose asik sama dunia sendiri. Mereka udah biasa dengan pertengkaran kecil antara Mina dan Yuju. Nanti juga balik sendiri.

Gak perlu ditanyain kenapa, gak perlu dibujuk buat akur. Mereka berdua bakal akur sendiri tanpa disadari.

Hampir sejam mereka meninggalkan alas purwo. Dan selama itu pula Mina menangis dalam diam. Tanpa menghapus jejak air matanya. Di mana rata-rata semua orang di dalam bus tertidur pulas karena lelah mendera.

Mina melihat dari pantulan jendela, Deka tidur, Mingyu enggak.

Dari pantulan jendala itu juga Mina bisa melihat kalau Mingyu sedang chattingan dengan Sakura, pacarnya.

Mina jadi lebih emosional lagi. Kebersamaannya dengan Mingyu sudah berakhir di sini.

Esok, Mina tidak akan peduli lagi dengan semua hal yang menyangkut tentang Mingyu. Sudah cukup dia menerima kasih dari Mingyu di alas purwo. Dia tidak meminta lebih, karena hatinya sendiri sudah menerima.

Waktu terus berlalu, pandangan Mina tidak pernah lepas dari sosok Mingyu di belakang sana. Ia setia memandangi Mingyu dengan senyuman tipis di bibirnya.

Sebagai momen terakhir. Iya. Mina harus merekamnya dengan jelas. Menggambarnya dengan baik dalam otaknya.

Selama itu pula, Mina merasa kedinginan. Kedua tangannya sangat dingin padahal AC di atasnya sudah ditutup rapat. Hendak memejamkan mata namun tidak bisa.

Tatapannya ke Mingyu berubah menjadi cemas. Jantungnya berdegub kencang.

Tanpa sengaja, Mina melihat ponsel Yuju di saku kursi. Dengan liciknya, Mina mengambil ponsel Yuju dan mencari kontak Mingyu.

Sebenarnya dia terpaksa melakukan ini, karena dia butuh tidur. Perjalanan pulang masih sangat jauh dan butuh waktu lama.

Yuju: mingyu

Setelah pesan itu terkirim, Mina melirik dari pantulan jendela.

Mingyu: knp ju?

Mina tersenyum mendapat balasan dari Mingyu.

Yuju: ini gue, mina

Mingyu: oh knp min?

Yuju: itu, maaf gue lancang
Yuju: gue boleh pinjem jempol lo gak?

Percayalah, Mina ngetiknya sambil gigit bibir bawah. Matanya curi-curi pandang dengan takut.

Mingyu: jempol tangan?

Yuju: he em

Mingyu: buat apa?

Yuju: gue gak bisa tidur

Iya. Kebiasaan unik Mina lainnya adalah ketika berpergian, Mina akan susah tidur jika perasaannya tidak tenang.

Ia akan tidur bila menggenggam tangan seseorang. Biasanya Mina akan meminjam tangan bundanya buat dipeluk. Sekarang? Mana ada bunda di sini, Yuju pun gak ada.

Lama tak ada balasan, Mina mengira Mingyu marah dan hanya membaca chatnya saja.

Buru-buru Mina menghapus histori chat di roomchat Yuju dengan Mingyu biar akal busuknya gak ketahuan.

Tiba-tiba Mina merasakan kehadiran seseorang di sampingnya.

Ia menatap orang itu tak percaya.

Sedangkan yang ditatap hanya menyunggingkan senyum dengan menyodorkan tangan kanannya. Tak lupa di tangan kirinya ada selimut kecil.

"gue gak bisa tidur, dingin," kata Mina entah dorongan dari mana.

Ia melihat tangan Mingyu dengan seksama. Ragu untuk memegangnya.

"tangan lo dingin banget," komen Mingyu setelah menggenggam tangan Mina. Membuat Mina tersentak.

Cowok itu melebarkan selimutnya dan menutupi paha Mina serta tangan mereka. Bahaya kalau ketahuan.

"lo bisa tidur sekarang," kata Mingyu kemudian memejamkan mata.

Kembali dalam diamnya, Mina tersenyum tipis. Mengeratkan genggaman tangan Mingyu yang dibalas elusan lembut.

Mina merasa hangat. Hangat yang menenangkan hati serta jantungnya.





••••

Hello GoodbyeReomit

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hello Goodbye
Reomit

--

Menye banget astagfirullah:')

Oh iya,
Tinggal satu chap lagi menuju penghujung kisah mingmin nih

Menurut kalian endingnya bakal gimana?

Mijan kepo:)

Ikkumplikat | Mingmin✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang