💌duapuluhsatu

910 139 5
                                    

Mulai hari ini Mina resmi menjadi murid dari seorang Kim Mingyu.

Mau taruh mana harga dirinya? Di pantat? Mina tidak pernah menduga kalau dia akan berada di posisi seperti ini. Apalagi Mingyu sama Sakura belum putus, setahunya. Kalau udah putus, Mina bakal leluasa mendekati gebetannya selama hampir dua tahun ini.

Tapi sayang, Mina tidak bisa berbuat apa-apa untuk sementara waktu.

"stop. Gue gak paham yang bagian ini, bagian g(x)," kata Mina.

Dia dari tadi menyimak Mingyu yang menjelaskan materi dengan serius. Udah tahu kapasitas otak Mina untuk matematika rendah, Mingyu ngoceh melulu, jadinya Mina kebingungan.

Terlihat Mingyu menurunkan kedua bahunya.

"ck, lo kecepatan, gue lola bagian matematika," ketus Mina merespon tindakan gebetannya ini.

"lo emang lola," dengus Mingyu. Kedua mata Mina melotot sempurna.

"apa lo bilang?!"

"ha? Gue bilang apa emang? Mingyu ganteng?"

"huwek," dan Mingyu terkikik geli akan reaksi Mina.

Dari sini gadis itu terlihat lebih cantik. Membuat sesuatu di dalam sana berdetak lebih keras, seakan-akan meledak begitu saja jika tidak dihentikan tepat pada waktunya.

"apa lo liat-liat?!"

"dih geer, siapa juga yang ngelihatin elo,"

Mina mencebikkan bibirnya, dengan tatapan kesal serta kedua tangan dilipat di dada, "jadi ngajarin gak nih?"

"iya-iya, gak sabaran banget sih,"

"bodo amat. Lagian waktu gue gak banyak,"

"apa? Lo mau pulang ke pangkuan-"

Belum sempat cowok itu menyelesaikan ucapannya, Mina dengan cepat melempar bulpen ke arah Mingyu.

"cocotnya cocotnya!" alhasil Mingyu senyum menanggapinya.

"sinting,"

Pada akhirnya Mingyu milih mundur dan duduk di samping gadis itu. Kemudian bertanya bagian mana yang tidak dipahami oleh Mina.

"yang mana yang gak paham?"

"semua," balas Mina sekenanya.

"serius Myoui Mina,"

"ish, yang ini," tunjuk Mina pakai bulpen basmalah yang harganya terjangkau, hasil wakaf teman-temannya di kelas.

"dengerin gue,"

"hm,"

Kemudian Mingyu kembali menjelaskan hal yang sama pada Mina untuk kesekian kalinya.

Lima kali ada. Karena Mina bener-bener butuh pelajaran ekstra dalam memahami keinginan soal.

Di luar sana hari mulai gelap, senja mulai menampakkan diri. Mina berpaling ke jendela untuk melihat indahnya langit sore, malah jatuhnya seperti menatap Mingyu dengan pandangan mendalam.

Begitu Mingyu menatap mata Mina, keduanya seolah terkunci oleh ruang dan waktu. Waktu nampak berhenti berputar, hanya ada suara angin sepoi-sepoi masuk melalui jendela yang terbuka.

"kalian ngapain?"




💌



Ketahuan kan.

Sakura sih, ngapain dateng ke rumah Mingyu segala? Padahal kemarin momennya udah pas.

Mina agak sebel sih dengan kehadiran Sakura. Merusak momennya dengan Mingyu.

"MINAAA!!!"

"APASIH JU?? BERISIK TAHU GAK?!"

Di kelas, Mina dan Yuju terbilang sangat atraktif. Mereka bakal jadi cacing kepanasan kalau tidak melakukan hal aneh yang mengganggu ketenangan murid lainnya.

"DICARIIN UMJI NIH!"

Mina otomatis berdiri dari kursi. Umji. Entah kenapa kehadiran Umji saat ini seperti sebuah keajaiban baginya.

Buru-buru ia berlari ke depan untuk menemui adek kelasnya itu. Dan benar saja, memang ada Umji di sana.

"Umji? Kenapa?" tanya Mina.

"eh Dahyun?" sambung Mina karena dia melihat sosok lain di balik punggung Umji.

Dahyun menghampiri Mina dan tersenyum canggung.

"hai, kak,"

"halo, Dahyun. Kalian ada perlu apa?" tanyanya.

Baik Umji atau Dahyun, mereka sama-sama menaruh atensi pada Mina.

"Lino,"

Sontak keduanya menjawab secara bersamaan. Menyebut satu nama yang akhir-akhir ini entah ada di mana keberadaannya, bagaimana keadaannya. Nama yang mampu membuat senyumnya luntur seketika.

"ada apa sama Lino?" tanya Mina berujar kaku.

"anemianya kambuh, lagi,"

Bukan hanya senyum Mina yang luntur. Hati Mina juga layu mendengar kabar duka tersebut.







••••

Hello GoodbyeReomit

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hello Goodbye
Reomit

Ikkumplikat | Mingmin✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang