💌duabelas

1K 169 8
                                    

"LINO!!!"

Cowok itu tersentak begitu suara milik Mina melengking dalam telinganya. Buru-buru ia bangun dari tidur siangnya di gedung kesenian. Kini Mina ada di depannya. Tangannya mengepal dengan kedua mata melebar.

"poin lo kurang lagi?!" tanya Mina kemudian melipat bibirnya rapat-rapat. Kedua matanya melebar seolah mengeluarkan percikan api dari sana.

Bukannya takut, Lino malah cengengesan. Gak tahu diri emang manusia satu ini.

"hehe, kok tau?"

Kedua mata Mina kian melebar denger jawaban dari adek kelas songongnya ini. Rasanya mau teriak aja gitu, tapi urung. Percuma dia teriak gak bakal digubris Sama Lino.

"mau lo apa? Di drop out dari sekolah?" tanya Mina pelan tapi menusuk. Matanya tak berhenti menatap mata Lino.

Lino menggeleng dengan lucunya. Seolah d.o adalah perkara mudah.

"sekarang poin lo tinggal 30, sekali lo ngelanggar aturan, lo bakal di do,"

Lino mendengar dengan seksama. Matanya mengerling kepada Mina sambil mengulum senyum.

"khawatir nih?"

"enggak,"

"masa sih?"

"emang iya. Gue mah bodo amat mau lo dikeluarin, diusir, atau apapun itu, yang penting lo jauh-jauh dari kehidupan gue,"

"jangan ah, nanti kangen,"

"gak ada yang kangen!"

"ada. Sekarang emang gak kerasa kangennya. Coba deh kalau gue udah jauh, belum semenit gue pergi lo bakal kangen sama gue,"

"dih pede amat lo bocah!"

"iya kan pedenya di depan lo doang,"

"ck, alay," ketus Mina hendak pergi dari sana. Namun tanganya ditahan sama Lino, sontak membuat Mina langsung balik badan.

"makasih udah khawatir sama gue," kata Lino pelan. Sambil senyum. Dan senyumnya teduh, bikin hati Mina merasa adem.

"btw, gue gak khawatir sama lo," kata Mina mengelak. Emang gak khawatir, cuma apa ya? Sedikit khawatir sih, iya Mina akui. Pasalnya dia dikenal dekat dengan Lino. Kalau dia dituduh dan dibawa-bawa dalam kasusnya Lino gimana? Mina tentu tidak mau.

"lo emang bener-bener ya," Mina mengernyit.

"apa?!" ketus Mina.

"keras kepala! Bilang khawatir gitu doang apa susahnya sih?"

Mina tertawa mengejek, "gak sudi," membuat Lino mencibir dan melepas tangan Mina.

Gadis itu membenarkan poninya yang sempat ditiup sama Lino.

"udah cantik ngapain dibenerin lagi?"

"gundulmu cantik! Nih jelek gara-gara lo," teriak Mina kesal.

Tolong telan Lino sekarang juga!

💌



"lo ngapain sih minjem Mingyu segala?"

"lah? Emang salah gue minta tolong sama dia?"

"gak salah sih, tapi-lo beneran gak tahu apa-apa?" tanya Yuju bikin Mina mumet.

"tahu apa sih? Yang jelas dong ngasih tahunya jangan setengah-setengah,"

Yuju melirik kanan ke kiri, kemudian mendekatkan tubuhnya ke Mina, "Sakura kemarin ke kelas,"

"ha??"

"budek,"

"yeu, telinga gue ketutupan rambut anjir,"

"bacot ah! Pokoknya kemarin Sakura ke kelas nanyain Mingyu kemana sampai bolos titik!"

"kok bolos? Bu ning udah bikin surat dispen njay," jelas Mina. Ditatapnya Yuju yang mengangkat bahunya gak tahu.

"kayaknya bukan bolos pelajaran deh Min,"

"maksudnya?"

"lo tahu kan mereka sering ke perpus buat belajar?" seketika Mina langsung ingat.

Waktu itu emang Mina minta tolongnya ketika Mingyu hendak ke perpus.

"terus-terus?"

"ya mungkin aja Sakura marah, nunggu Mingyu lama tahunya dia bolos sama lo,"

"ahh pantes sikap Mingyu kayak marah ke gue, sakit tahu ditatap sinis gitu sama Mingyu,"

"makanya ganti haluan. Gue saranin Lino deh kan mayan,"

"asu,"


••••

Hello GoodbyeReomit

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hello Goodbye
Reomit



MAKIN MAKIN MAKINSEMAKIN YA ALLAHH🤧

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

MAKIN MAKIN MAKIN
SEMAKIN YA ALLAHH
🤧

Ikkumplikat | Mingmin✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang