Angkatan mipa yang lagi study tour itu sedang dibriefing sama wakil kurikulum. Baris sesuai kelas.
Sebelumnya mereka diberi waktu berkemas selama sejam sebelum memulai aktivitas yang sebenarnya. Mulai dari menata tempat tidur yang hanya beralaskan karpet, tanpa ada bantal dan selimut. Menyiapkan atk untuk materi jam tujuh malam nanti.
"sekarang kita langsung ke pantai trianggulasi. Untuk kelompok yang bertugas di sana, disiapkan kameranya, alat tulisnya. Mengerti?"
"siap pak," jawab semuanya.
Barisan langsung bubar. Menuju bus masing-masing. Kecuali golongan Mina dkk.
Mereka masih ribet di pondok, nunggu Rose ke kamar mandi. Nunggu Mina yang nyari bulpen, soalnya dia bagian biologi di trianggulasi sama Yuju.
"udah ketemu belum?"
"belum," jawab Mina pelan. Wajahnya kebingungan.
"lupa bawa tepak kali," ceplos Yuju.
"ck, gue gak lupa bawa atk ya," kata Mina membalasnya dengan sengit.
"kalau bawa kenapa gak ada?" Yuju bertanya lagi.
"ya kan gue gak tahu, tadi lo juga ngerusuh waktu gue beberes," kata Mina gak mau kalah. Mereka berdua malah nyolot sampai urat-uratnya kelihatan.
"kenapa jadi gue sih?"
"ampun deh lo berdua. Gak di kelas, di rumah, di alas, bertengkar aja terus," komen Rose yang selesai dengan urusan alamnya.
Kini tinggal mereka bertiga di pondok. Sementara Eunha, Lisa, Jiho, sama Jihyo sudah ke bus duluan. Katanya males di pondok lama-lama, pengen ke pantai cepet-cepet.
"ada bulpen gak?" tanya Mina pada Rose, mengabaikan Yuju yang tengah menatapnya.
Rose membuka tasnya, "nih, cuma ada satu. Jangan diilangin, gue bagian tanya waktu materi nanti,"
"iya-iya," balas Mina sewot.
"udah? Yuk ke bus," ajak Yuju. Mereka berdua mengangguk, lantas berjalan bersisihan ke parkiran.
Waktu Mina mau duduk sama Yuju, Deka udah duduk duluan di tempatnya sama Yuju tadi.
Dan di samping Mingyu kosong. Wtf-_-
Masa iya gue duduk lagi ama nih tiang?!
Di samping kiri, suara cekikikan Lisa kedengeran sampai telinganya.
Menolehkan kepala ke samping, "sakit, Mina," adunya mengusap bagian kepalanya yang terasa sakit.
"bodo amat,"
"Mina, cepetan duduk. Kamu ngapain berdiri di situ?" interupsi pak ahmad.
Duh, Mina makin sebel aja lihat wajahnya pak ahmad. Pingin banget dijambak juga rambutnya.
"iya pak iyaaa," balas Mina dengan terpaksa duduk di samping Mingyu.
Saat pantatnya menyentuh kursi, ia disambut dengan senyuman oleh Mingyu. Kebetulan Mina melihatnya.
"kenapa lo?" tanya Mina horor. Mereka tidak memedulikan ocehan pak ahmad di depan sana.
Gak guna aja.
"kenapa sama gue?" Mingyu balik nanya.
"aneh," gumam Mina menggerakkan pantat mencari kenyamanan untuk duduk.
"tangan lo," ucapan Mingyu menggantung, membuat Mina langsung menatap padanya.
"kenapa sama tangan gue?" Mina menatapnya dengan heran, mulutnya sedikit terbuka.
Kenapa lucu banget si??
"pegel gak?"
"maksudnya?"
"lo tadi bawa tas gue, berat pasti,"
"iyalah, pake nanya segala," perkataan Mingyu langsung disahut sama Mina.
"lebih berat tas lo sih," kata Mingyu pelan, seperti berbisik. Tidak berani menatap Mina.
Namun Mina mendengarnya, jangan lupa kalau ia duduk sangat dekat dengan Mingyu.
"bilang apa lo tadi ha?"
Mingyu noleh, nyengir, "karpetnya berat, gue capek ngoper ke pondok,"
"derita lo," ketus Mina. Dan Mingyu tertawa pelan. Sama seperti sebelumnya, hampir aja mengusak rambut Mina.
Entah kenapa seharian ini Mina membuatnya ketawa sendiri. Tanpa alasan, terjadi begitu aja.
Hanya melihat Mina kesal, ia jadi hilang kendali. Malah, dia ingin terus menggoda Mina, membuat gadis itu marah.
Lucu aja, gemes jadinya.
"gue ada lagu bagus," kata Mingyu memecah keheningan.
"lagu?"
"mending lo dengerin sendiri, nih," mata Mina melirik ke samping.
Mingyu menyodorkan sebelah earphonenya ke Mina. Tanpa menunggu lagi, ia pasangkan di telinga.
Terdengar suara tuts piano ditekan, membentuk alunan musik yang indah dan menenangkan. Namun Mina gak tahu ini lagu apa. Sangat asing.
"lagu lo?" tanya Mina menyadari suara Mingyu mulai terdengar.
Mingyu mengangguk, "hm, gimana menurut lo?"
Tidak ada jawaban dari Mina. Hanya saja, sebuah senyuman terpatri di wajah Mina. Dan itu cukup bagi Mingyu mengetahui kalau gadis yang duduk di sampingnya ini menyukai musik buatannya.
••••
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.