💌tigapuluhtiga

798 128 16
                                    

Hampir sejam Mina nahan pegel di pundaknya yang berat sebelah. Dia gak masalah kalau Mingyu tidur di pundaknya, yang jadi masalah itu tangan Mingyu. Terus-terusan meluk dia kayak guling.

Udah bolak-balik Mina memindahkan tangan Mingyu namun tetap saja. Cowok itu balik memeluknya.

Capek. Akhirnya Mina nyerah dan membiarkan Mingyu meluk dia. Untungnya, hampir semua orang yang ada di bus itu pada tidur termasuk guru pendamping, kecuali pak supir dan kernetnya. Yang masih melek pun sibuk dengan urusan masing-masing, ditambah dia duduknya kejepit, agak belakangan jadi gak ada yang tahu.

Karena kebosanan yang melandanya makin menjadi, Mina memutuskan untuk membuka galeri hpnya, berniat mengedit fotonya bersama teman-temamnya waktu berkunjung ke kebun binatang minggu lalu.

Meski sedikit pusing, ia membetahkan daripada gabut sendiri.

Ia sangat fokus mengedit, mulai dari menambah efek berulang kali hingga dibersi stiker lucu tanpa menyadari kalau tubuh Mingyu menegang ketika tahu ia tidur di bahu Mina.

Gadis itu bahkan tidak sadar akan mata tajam Mingyu mengamatinya yang asik mengutak-atik hp.

Di beberapa kesempatan, Mingyu enggan untuk menarik kepalanya menjauh dari Mina. Tidur di bahu gadis itu sangat nyaman hingga kantuk menyerangnya kembali.

Namun ia urungkan karena masih ingin melihat kegiatan Mina diam-diam.

Dari benda tipis yang dipegang gadis itu, Mingyu bisa melihat senyum lebar Mina diapit teman-temannya, ada beberapa yang tidak ia kenali. Yang ia tahu hanya ada Yuju sama Jihyo di sana.

Terlihat Mina sendiri kebingungan dengan efek yang ia gunakan nanti. Dari tadi stuck di sana. Menggesernya ke kanan ke kiri juga percuma, ia bimbang harus pakai yang mana.

"yang itu aja bagus," ucap Mingyu tanpa sadar.

Sedangkan Mina langsung melotot lebar dan menegakkan punggungnya. Barulah ia menoleh ke kanan hendak menatap Mingyu yang sayangnya malah bikin Mina deg degan setengah mati.

Ia hampir mencium Mingyu!

"lo-" kata Mina tertahan dan segera menjauhkan diri dari Mingyu.

"sejak kapan lo bangun ha?" semprot Mina tidak terima. Merasa ditipu dan sedikit menutupi kegugupannya.

Mingyu mengusap rambutnya ke belakang, kikuk.

"barusan," cicit Mingyu.

"barusan?! Terus kenapa gak bilang?!"

"harus bilang ya?"

"iyalah! Pegel tahu nopang kepala lo sejak tadi,"

"iya iya maaf,"

Mina mendengus dan membuang muka. Sumpah mukanya memerah mengingat ia hampir mencium Mingyu.

"Mina,"

Gak ada sahutan. Gadis itu tengah merajuk.

"Min,"

"hm?" balas Mina tanpa menoleh ke Mingyu.

"lo ngasih obat apa sampe gue tidur selama itu?" alis Mina menukik dan baru ingat kalau cowok di sampingnya ini mengeluh pusing, padahal belum jauh dari sekolah.

Lantas Mina menatap Mingyu yang kebetulan Mingyu juga menatapnya.

"masih pusing?" tanya Mina pelan, tidak yakin juga akan pertanyaannya.

"sedikit sih,"

"bagus deh, gue bisa pindah kan sekarang?"

Mingyu mengangguk perlahan, namun ucapannya mampu membuat Mina menghentikan kegiatannya memindahkan tas.

"pindahnya nanti aja, abis ishoma pertama,"

"kenapa?" hanya itu yang keluar dari mulut Mina.

"gapapa, deka kan tidur. Tega bangunin orang?"

Mina melongok, emang iya sih lagi tidur.

"udah sini duduk sama gue,"


























Boleh gak sih gue berharap kalau Mingyu gak rela gue pindah duduk?

••••

Hello GoodbyeReomit

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hello Goodbye
Reomit

Ikkumplikat | Mingmin✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang