9. Kurindu Baginda

404 38 2
                                    

"Jangan sukai siapa yang bersholawat. Tapi sukailah sholawatnya. Dan jangan mengidolakan vokalisnya, tapi idolakanlah Nabi-Nya"

-Danisya Arsya Baihaqie-

🍁🍁🍁

Kahfi POV

"Kahfi," panggil seseorang dari arah belakangku.

"Eh, Arfan.. Iya ada apa fan?" tanyaku pada Arfan selalu ketua OSIS.

Arfan menepuk pelan bahuku. "Tolong bilangin ke panitia konsumsi ya, kondisiin segala makanannya... Inget, SMAN 55 bakal dateng, jangan sampe malu-maluin lah. Oke,"  ujar Arfan sembari meninggalkanku di tempat.

"Siap," jawabku.

Ya. Ini adalah hari yang kami tunggu-tunggu. Hari di mana kunjungan anak Rohis dari semua sekolah yang ada di Lampung. Memang akan sangat ramai nantinya, maka dari itu semaksimal mungkin kami selaku kepengurusan OSIS dan sekaligus anak Rohis akan berperan penting dalam menjalankan acara ini.

Kini aku sudah sampai di ruangan dapur. Tapi, aku sedikit bingung harus berbicara pada siapa. Sebab, di sini semuanya tengah sibuk dengan pekerjaan masing-masing. Hingga pada akhirnya aku melihat satu sosok akhwat yang sedang berdiam diri dari belakang. Ya, dia adalah orang terdekat denganku saat ini. Jadi, mudah jika aku memanggilnya tanpa perlu jalan.

"Assalamu'alaikum...," salamku. Jelas, aku tidak mengetahui siapa dia. Jadi, jalan satu-satunya yang baik adalah mengucapkan salam bukan. Karna, se-tahuku koordinator dari panitia ini adalah Arsya. Dan aku tidak menemui Arsya di sini.

Dia menoleh. Oh, Maha Suci Allah... Dia Arsya! Eitss, tunggu dulu kenapa ada yang berbeda dari dia. Kenapa dia terlihat sangat cantik hari ini. Astagfirullah... Kahfi! Apa-apaan kamu ini Kahf...

"Wa'alaikumsalam..." haduh Arsya. Kenapa kamu harus memberi senyuman yang sama kepadaku.

"Eh, kak Kahfi, ada apa kak? Apa ada perlu?" tanyanya lagi.

Aku diam. Oh, ayolah Kahfi. Jangan seperti ini terus. Bisa-bisa jadi fitnah nantinya.

"Kak," kata Arsya lagi.

"Eh, iya iy.. Iya maaf, saya melamun. Tadi, saya di beri amanah dari Arfan. Kata dia, kondisikan segala makanannya. Jangan sampai ada yang kurang ataupun sampai buat malu. Ingat, kita kedatangan SMAN 55.  Anggota mereka pun datang dalam jumlah banyak. Jadi, jangan sampai malu-maluin. Mengerti?" jelasku pada Arsya.

Oh, ya Allah.. Kenapa Arsya selalu memberikan senyuman itu. Ia senyum sangat manis, kedua gisulnya selalu terlihat.

"Iya kak, nanti Arsya sampaikan..." jawabnya dengan menundukkan pandangannya kembali. "Ada lagi kak?" tanya Arsya padaku, namun pandangannya melihat ke arah anak-anak yang telah bekerja.

"Tidak... Terimakasih." ucapku dengan mengakhiri salam. "Wassalammu'alaikum," aku segera beranjak pergi setelah Arsya menjawab salam dariku.

Ya Allah... Kenapa dengan hati hamba. Hamba mohon ya Rabb.. Jangan sampai cinta di hati hamba terhadap Engkau dan Baginda terbagi oleh cinta hamba pada makhluk-Mu yang haram bagi hamba. Amin.

**************

Author POV

"Baiklah acara selanjutnya, di isi dengan pembukaan dari saudara kita yang bernama Muhammad Kahfi Raffasya selaku ketua Rohis SMAN 22 dan yang mana sekalian dari itu  pembacaan ayat suci Al-Qur'an... Untuk Kahfi, waktu dan tempat kami persilahkan."

Kurindu Baginda✔️ [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang