"Karena, hidup di dunia ini bagaikan menggenggam bara api bagi orang yang beriman dan bertakwa."
-Artika Adelia-
❣️❣️❣️❣️
Author POV
Hari senin kembali menghampiri kemalasan siswa-siswi SMA ketika upacara bendera. Tak banyak murid yang benar-benar hikmat dalam upacara bendera.
"Sebelum bapak tutup... Di sini bapak ingin memberi kabar gembira kepada kita semua. Bahwa, SMA kita kedatangan murid baru dari SMAN 55..."
Ketika mendengar nama SMAN 55, semua murid menjadi tidak kondusif. Terlebihnya lagi dengan para siswinya. Semua bisikan dan bisikan terdengar dari satu orang ke orang yang lain.
"Siapa ya, cewe apa cowo?" tanya Shafa pada Arsya.
Mereka berdua selalu baris di depan. Bahkan, tak jarang jika Arsya menjadi pemimpin barisan.
"Bencong kali...," jawab Arsya bergurau.
Shafa terkekeh. "Ah, kamu ini ada-ada saja."
"Bapak rasa kalian semua sudah mengenalnya. Karena, siapa yang tidak tahu dengan sosoknya..."
Semua siswa menggerutu tak jelas. Rasa penasaran bercampur kesal juga jadi satu.
"Bapak tahu kalian pada tidak sabar. Baiklah langsung saja bapak panggilkan DZIKRI AHMAD AL GHAZALI...."
"Aaaaaaaaa......,"
"Kyaaaaaaa.....,"
"Woooow....,"
Tepuk tangan riuh dan pekikan dari para siswi menggema di seluruh penjuru.
Hah?? Dia?!, batin Arsya menerka.
Satu detik....
Tap!
Satu langkah derap kaki Dzikri memasuki lapangan upacara sudah mampu membuat hening para kaum Hawa tersebut. Sejenak mereka terperangah menatap kehadiran kaum Adam satu itu.
Dua, tiga, empat dan berhenti pada langkah ke tujuh belas dari tempat semula ia memasuki lapangan, semua kembali berteriak.
Pandangan Dzikri lurus kedepan. Tubuh atlentis, rambut tertata rapi, baju dan celana rapi, tatapan mata yang tajam, dan tak lupa dengan wibawanya.
Itu bukannya dia kan... Dia yang kemarin bantu aku, dan.... Dia yang anak rohis... Astagfirullah... Kenapa aku baru sadar. Batin Arsya.
"Ya.. Tenang... Tenang... Harap tenang. Semua anak bapak yang cantik-cantik harap tenang. Bapak tahu dan kita semua pun tahu, siapa dia yang tengah berdiri di depan kita ini... Dialah putra Lampung yang mengharumkan nama Lampung. Namun, biarkan kali ini dia memperkenalkan namanya lebih dulu."
Memang benar adanya. Bahwa Dzikri memang putra Lampung. Atau yang kerap kali menjadi sebutan 'Meghanai Lappung'. Dalam artian bahwa; di Lampung memiliki suatu wadah yang mencari bakat dan kemampuan yang diatas rata-rata. Baik bidang akademik maupun non akademik. Dan yang utama di atas itu tentunya bidang Agama Islam yang mendalam. Di wadah itulah pertemuan dan ajang dari setiap kabupaten dan dua kota di Lampung bersaing menjadi satu untuk mewakili provinsi Lampung. Jadi, jika dalam pertemuan pelajar se-Indonesia atau semacamnya Dzikrilah yang diutus dari provinsi Lampung..
KAMU SEDANG MEMBACA
Kurindu Baginda✔️ [END]
SpiritualKisah ini sangat mengajarkan saya arti dari istiqomah yang sesungguhnya. Berubah karena Allah, mencintai karena Allah, melupakan karena Allah, persahabatan karena Allah, juga meyakinkan saya bahwa takdir tidak akan berpindah haluan. Apapun yang dini...