"Kak Lita, kita mau kemana dini hari begini?" Keluh Lily dengan tangan yang mengusap mata mengantuknya.
"Jalan saja Ly, nggak usah banyak tanya." Balas Lita menggandeng Lily dengan langkah tergesa-gesa. "Cepetan, keburu laki-laki tua bangka itu menemukan kita nanti."
"Laki-laki yang kakak panggil tua bangka itu Ayah kita kak." Lirih Lily.
Lita menghempaskan tangan Lily sebelum membalik tubuhnya. Menatap tajam gadis yang baru saja lulus dari sekolah menengah pertama itu.
"Ayah? Mulai detik ini aku tidak lagi memiliki seorang Ayah." Desis Lita dengan mata memerah, marah.
"Kak..."
"Laki-laki yang kamu panggil Ayah itu membunuh Ibu kita Lily! Dan dalam waktu dekat dia juga ingin menjual kita! Kamu sungguh masih mau menganggapnya sebagai seorang Ayah!" Bentakan itu berhasil membuat airmata Lily menetes. Entah karena intonasi Lita atau fakta yang baru saja diperjelas oleh kakak perempuannya itu.
"Ayah nggak pernah bunuh Ibu kak, itu hanya kecelakaan."
"Bullshit! Jika kamu terus bersikap seperti ini lebih baik kamu kembali kerumah dan tinggal dengan laki-laki yang kamu panggil Ayah itu. Nggak usah ikut sama kakak." Gertak Lita berjalan meninggalkan Lily.
Namun baru beberapa langkah, ia kembali berjalan menghampiri Lily dan menarik lengan gadis itu saat mendengar suara familir berteriak memanggil nama mereka.
Lita menggenggam erat lengan Lily, berlari cepat menuju sebuah mobil yang terparkir dipinggir pertigaan jalan. Sesampai disana, mereka langsung masuk ke dalam mobil.
"Ayo Raka. Jalan." Ujar Lita pada seorang laki-laki yang sudah siap didepan kemudi.
○
○
○
Mohon koreksi jika ada kesalahan dalam cerita ini.
Terimakasih untuk kalian yg udh baca, vote, dan koment.
Happy Reading!!!
.
Kamis, 12 September 2019.
KAMU SEDANG MEMBACA
PAINFUL [ SELESAI ]
RandomLily menyadari kehidupan yang ia jalani tidak sebaik kehidupan kebanyakan orang pada umumnya. Banyak hal menyakitkan yang harus ia lalu di usia remaja. Kabur dengan kakaknya dari rumah untuk menghindari Ayah mereka yang bertempramental buruk hingga...