Suara tangisan Lily yang belum mereda membuat Evelyn merasa iba. Ingin rasanya ia merengkuh gadis yang seumuran dengan adiknya itu, namun ia perlu berperan antagonis untuk melancarkan rencananya.
Sedang Afraz terlihat tidak peduli dan dengan santai menjatuhkan punggungnya pada sandaran kursi sembari memainkan ponsel miliknya. Dalam hati ia berharap agar gadis berhijab yang ada didepannya itu menolak mentah-mentah tawaran Evelyn nanti.
"Dan saya rasa kamu juga sudah membaca bagian yang menjelaskan jika Lita sampai melanggar kontrak, ia harus ganti rugi uang sebanyak 5 Milyar."
Lily menghentikan tangisnya, menghapus kasar sisa airmatanya dan menatap marah pada Evelyn.
"Bagaimana mungkin bisa ganti rugi sebanyak itu saat anda tidak dirugikan sama sekali." Ujar Lily tidak terima.
"Nggak dirugikan?" Sebelah alis Evelyn terangkat dan menatap tajam Lily. "Saya sudah melunasi hutang-hutangnya pada rentenir dan mentransfer uang untuk biaya kuliah kamu di rekeningnya."
"Saya akan mengembalikan uang-uang itu." Tegas Lily, yang malah membuat Evelyn tertawa mengejek.
"Bagaimana caranya? Membayar biaya Rumah Sakit saja kamu nggak mampu!"
Afraz menatap tidak percaya tingkah Evelyn. Ia ingin menghentikan, tapi menyadari jika istrinya itu juga merasa tidak nyaman saat melakukan itu semua pada Lily membuat Afraz mengurungkan niatnya.
Evelyn hanya sedang berusaha untuk bisa mencapai tujuannya. Walau harus dengan menyakiti orang lain dan dirinya sendiri.
"Saya akan berusaha untuk mengumpulkan dan mengganti uang anda."
"Baiklah, saya berikan waktu seumur hidup kamu untuk mengganti uang saya. Tapi saya nggak bisa menjamin kakak kamu akan selamat jika sampai diusir dari Rumah Sakit karena nggak mampu membayar pengobatannya."
Lagi, airmata Lily mengalir deras tanpa bisa membalas ucapan Evelyn.
"Kamu bisa menyelamatkannya jika mau menggantikan Lita untuk mengandung anak saya. Toh, semuanya hanya membutuhkan waktu kurang lebih satu tahun. Dan setelah itu kamu bisa kembali melanjutkan pendidikan dan menggapai cita-citamu. Saya yang akan menanggung semuanya, termasuk biaya pengobatan Lita sampai ia dinyatakan sembuh total." Jelas Evelyn panjang lebar.
Lily terlihat berpikir keras.
"Lita bahkan rela melakukan apapun untukmu. Bahkan jika saat itu saya meminta nyawanya hanya agar kamu bisa hidup tenang dan layak, saya yakin Lita akan menyanggupi. Dan kamu? Kamu sungguh nggak mau berkorban apapun demi dia?"
Lily mengigit kuat bibir bawah bagian dalam dengan tangan yang mengepal kuat dibawah meja. Jantungnya berpacu begitu cepat.
Marah, kecewa, sedih, putus asa, semuanya bercampur menjadi satu.
"Baik, saya bersedia." Nada suara yang penuh keterpaksaan itu menyunggingkan senyum kemenangan diwajah Evelyn.
Ia segera mengambil berkas kontrak baru atas nama Lily untuk gadis itu tanda tangani.
"Tapi saya ingin mengajukan satu syarat." Ucap Lily sebelum membubuhkan tanda tangannya.
"Apa?" Tanya Evelyn penuh selidik.
"Saya ingin suami anda menikahi saya sebelum akhirnya saya menjalani tugas saya untuk mengandung dan melahirkan keturunan anda."
"Brengsek! Kamu pikir kamu siapa berani-beraninya meminta hal itu pada saya!"
Gebrakan meja serta bentakan kasar Afraz membuat Lily terlonjak dengan mata terpejam karena terkejut.
Sedangkan Evelyn masih mencerna syarat dari Lily.
KAMU SEDANG MEMBACA
PAINFUL [ SELESAI ]
RandomLily menyadari kehidupan yang ia jalani tidak sebaik kehidupan kebanyakan orang pada umumnya. Banyak hal menyakitkan yang harus ia lalu di usia remaja. Kabur dengan kakaknya dari rumah untuk menghindari Ayah mereka yang bertempramental buruk hingga...