Dua Puluh Tiga

6.7K 475 16
                                    

Sebelumnya, aku mau minta maaf krna udh cukup lama nggak update cerita ini 🙏🙏🙏

Happy Reading!!!

***

"Maaf karena semalam saya menginap tanpa meminta izin terlebih dahulu." Kata Lily saat memasuki rumah dan berpapasan dengan Evelyn yang sudah bersiap-siap menuju Restoran miliknya.

Evelyn mengangguk kepala, "Bagaimana keadaan kakakmu?" tanyanya.

"Alhamdulillah sudah kembali stabil Bu."

"Syukurlah." Ujar Evelyn terlihat ikut merasa lega.

"Saya permisi."

"Tunggu."

Lily menghentikan langkahnya, menatap bingung Evelyn yang juga tengah menatapnya dengan pandangan menelisik.

"Kamu sakit?"

Lily menggeleng cepat. "Nggak kok Bu, hanya masuk angin karena angin semalam."

"Kamu yakin cuma masuk angin? Wajah kamu keliatan pucat sekali Ly."

"Iya Bu. Semalam saya juga sudah minum obat, mungkin nanti akan baikkan." Atau malah akan semakin parah. Karena sekarang Lily merasa jauh lebih letih dibanding tadi malam. Sejah subuh tadi ia bahkan bolak-balik kamar mandi untuk memuntahkan isi perutnya.

"Saya permisi." Pamit Lily lagi dan berjalan cepat menuju kamar mandi dengan tangan yang menutup mulutnya, kembali merasakan mual.

Alis Evelyn mengejit, sesuatu mengganggu pikirannya.

Mengurungkan niat untuk mengunjungi Restoran, Evelyn memutuskan untuk kembali masuk ke dalam kamar dan melihat tanggal yang ia lingkarkan pada kalender ditepi meja riasnya. Tanggal dimana ia menginap dirumah orang tuanya hampir dua bulan lalu.

"Nggak salah lagi." Gumam Evelyn. Segera merogoh tas yang tadi dibawanya untuk menghubungi salah satu Dokter kepercayaannya.

***

Suara ketukan pintu membangunkan Lily dari tidurnya. Dengan mata yang terasa berat karena kantuk serta tubuh yang terasa letih, ia berjalan ke arah pintu dan membukanya. Disana, Lily menemukan Evelyn yang tengah berdiri bersama seorang wanita yang terlihat lebih tua beberapa tahun di atasnya, mungkin seumuran Afraz.


"Bu Evelyn?"

"Bisa aku masuk?"

"Silahkan Bu." Lily memberikan jalan, dan hanya bisa memandang penuh tanya sekaligus bingung Evelyn berserta wanita asing yang tiba-tiba datang ke kamarnya.

"Perkenalkan, ini Dokter Mia. Dia akan memeriksa kondisimu." Kata Evelyn.

"Nggak perlu Bu Evelyn, saya baik-baik saja. Saya hanya butuh istirahat." Bohong, bahkan setelah ia minum obat dan tidur semalaman tidak kunjung membuat kondisinya membaik.

"Jangan keras kepala Lily, biar bagaimanapun kamu tanggung jawab saya. Berbaringlah."

"Tapi--"

"Bagaimana jika sakitnya kamu sekarang karena tangah hamil dan terjadi apa-apa dengan calon anakku. Kamu mau bertanggung jawab?"

Lily terdiam, hamil?

Kenapa ia tidak pernah berpikir sampai sajauh itu. Bukankah itu alasan kenapa ia sampai berada di rumah Evelyn sekarang. Bahkan bisa membuat Lita bertahan dengan segala pengobatan yang dijalaninya.

Sedang Dokter Mia terlihat bingung sekaligus penasaran akan ucapan yang Evelyn lontarkan. Ia butuh penjelasan, tapi sepertinya sekarang bukan waktunya.

PAINFUL [ SELESAI ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang