H A P P Y R E A D I N G
A D D T O L I B R A R Y
***
(Beberapa part masik acak-acakan)
Ingin aku memilikimu
Ingin aku bersatu denganmu
Tapi,
Sebuah dinding pemisah datang diantara kita
Membuat aku harus menyimpan rasa
Dan memperhatikanmu dalam k...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
POV3
Jakarta, 28/01/2019
Mentari pagi menyambut, mengusik nyenyaknya tidur Alin. Alin tidur kembali setelah melaksanakan kewajibannya sebagai muslim.
HOOOAAAM ....
Mata Alin terbuka. "Jam berapa sih ini?" Alin mengambil jam beker yang terletak di atas nakas.
"Ya ampun, udah jam setengah tujuh," ucapnya tak percaya karna Alin masih enggan untuk meninggalkan kasur.
Alin mematikan lampu tidurnya lalu dia ganti dengan lampu kamarnya lalu Alin bergegas pergi ke kamar mandi.
Alin bersiap dengan secepat mungkin, tidak ada waktu untuk dia berleha-leha. Alin tidak mau dihukum karena telat apalagi ini hari Senin, dimana Alin harus mengikuti upacara bendera di sekolahnya atau tidak Alin akan mendapatkan hukuman berlapis.
Setelah Alin mandi dan memakai seragamnya, Alin duduk di kursi depan meja rias lalu dia meyapukan bedak di wajahnya.
Tiba-tiba ada yang mengetuk pintu kamarnya.
"Masuk aja, Mbok!" ucapnya sambil mengambil lip balm dan mengoleskannya di bibirnya.
Alin yakin itu mbok, karna tidak ada orang lagi selain Alin dan mbok di rumah ini dan mang Karno supir Alin pasti lagi sibuk menyiapkan mobil di garasi, mbok dan mang Karno sudah lama bekerja di rumah Alin sejak Alin masih kecil.
"Eh, Non udah bangun kirain Mbok masih tidur. Ayo, Non sarapan dulu!" ajak mbok.
"Iya, Mbok. Nanti Alin ke bawah." Alin menaruh kembali lip balm nya ketempatnya.
"Mbok ke bawah dulu, ya, Non," ucap Mbok.
"Iya, Mbok. Nanti Alin nyusul." Mbok pun meninggalkan Alin sendiri di kamar.
"Perfect," ucap Alin seraya tersenyum di depan kaca.
Tidak lupa Alin memakai Sweater kesayangannya, yang selalu dia pakai ketika berangkat dan pulang sekolah. Alin pun langsung ke bawah untuk sarapan.
Alin menyantap makanannya sendirian tanpa ada yang menemaninya, sudah biasa baginya sarapan sendiri karena Laras sedang berada di Singapur. Laras pergi ke Singapur untuk mengurusi salah satu butik yang baru saja di bangun setengah tahun lalu bersama teman-temannya, biasanya Laras akan pulang seminggu sekali, tetapi terkadang lebih cepat dan juga bisa lebih lama dari satu minggu.
