H A P P Y R E A D I N G
A D D T O L I B R A R Y
***
(Beberapa part masik acak-acakan)
Ingin aku memilikimu
Ingin aku bersatu denganmu
Tapi,
Sebuah dinding pemisah datang diantara kita
Membuat aku harus menyimpan rasa
Dan memperhatikanmu dalam k...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Alin mengedarkan pandangannya ke jendela yang berada di sampingnya. Alin menangkap sosok Pak Yanto –guru matematika– yang sedang berjalan menuju kelasnya. Alin pun langsung mengalihkan pandangannya lurus kedepan.
Tidak lama Pak Yanto masuk ke dalam kelas dan memulai materinya.
Di saat bel berbunyi Pak Yanto menutup materinya dan mengucap salam lalu meninggal kelas.
Alin pun langsung membereskan bukunya dan memasukkannya ke dalam tas.
"Ayo, kekantin!" ajak Sam yang sudah berdiri di depan meja Alin.
"Lo ke kantin aja sama Tasya, gue mau keperpustakaan," ucap Alin pada Sam.
"Mau ngapain ke perpustakaan?" tanya Sam.
"Yaelah, kepo banget sih jadi cowok. Dia tuh mau nyamperin Kak Reno," jawab Tasya.
"Kak Reno ketua OSIS itu? Kok lo nggak cerita sih ke gue kalo lo lagi deket sama Kak Reno," ucap Sam.
"Sorry," ucapnya pada Sam.
Alin merasa bersalah kepada Sam karena sampai saat ini Alin belum sempat cerita tentang Reno ke dia, padahal Alin udah lama banget deket sama Reno.
"Yaudah, sih. Nanti gue yang ceritain. Sekarang kita kekantin aja, yuk!" ajak Tasya ke Sam.
"Gue ke kantin ya, Lin. Bye." Sam pergi ke kantin bersama Tasya.
Alin pun berjalan menuju perpustakaan. Setelah sampai di perpustakaan Alin mencari Reno dengan mengarahkan pandangannya ke penjuru perpustakaan tapi Alin belum berhasil menemukannya. Alin semakin masuk kedalam perpustakaan akhirnya Alin melihat Reno yang sedang sibuk menulis.
Reno merupakan murid yang baik, pandai, ramah dan berkarisma good boy pokok nya, tidak heran dia dipercaya sebagai ketua OSIS tahun ini.
"Hai, Kak," sapa Alin membuat Reno tersentak kaget.
"Hai juga. Ngagetin aja lo," Reno melanjutkan menulis.
"Hehe, sorry," ucap Alin dan Reno pun menghiraukan Alin.
"Lagi ngapain sih, Kak?" tanya Alin dengan wajah kesalnya, karena dari tadi Reno masih saja sibuk menulis.
