H A P P Y R E A D I N G
A D D T O L I B R A R Y
***
(Beberapa part masik acak-acakan)
Ingin aku memilikimu
Ingin aku bersatu denganmu
Tapi,
Sebuah dinding pemisah datang diantara kita
Membuat aku harus menyimpan rasa
Dan memperhatikanmu dalam k...
"Sudah selesai mandinya?" Laras melihat Alin yang sedang menyisir rambutnya.
"Sudah Bun," jawab Alin.
"Ke bawah yuk! Ayah sudah nungguin," ucap Laras.
"Ayah kesini Bun?" tanya Alin senang.
"Iya, yaudah yuk ke bawah!" ajak Laras .
Alin pun mengangguk, lalu mereka turun kebawah.
"Alin temuin Ayah sendiri yah, Bunda ke dapur dulu," ucap Laras.
"Iya Bun," jawab Alin.
Mereka pun melangkah ke tempatnya masing-masing.
"Ayaah ...," teriak Alin ketika melihat Rian.
Rian pun berdiri dari duduknya lalu menghampiri Alin. Alin pun langsung memeluk Rian dengan erat. Setelah beberapa lama Alin melepaskan pelukannya.
"Selamat ulang tahun ya sayang," ucap Rian.
"Iya, makasih Yah," ucap Alin.
Rian mencium kening Alin lama. "Anak Ayah udah besar yah," ucap Rian haru.
Alin hanya tersenyum.
"Yaudah yuk duduk," ajak Rian.
Mereka pun duduk bersebelahan di sofa.
"Bukalah!" perintah Rian sambil memberikan kado kepada Alin.
Alin pun langsung membukanya dengan semangat. "Waaah, Macbook," Alin teriak girang.
"Bagaimana? Suka? " tanya Rian.
"Suka banget Yah, terima kasih banyak Ayah," ucap Alin.
Alin meletakkan kado tersebut di atas meja lalu memeluk Rian, Rian pun sesekali menciumi puncak kepala Alin. Lalu Laras datang dengan membawa tiga piring.
Alin langsung melepaskan pelukannya. "Lihat geh Bun, kado dari Ayah," ucap Alin senang.
"Di jaga dengan baik ya Nak." nasihat Laras.
"Siap Bun," ucap Alin.
"Kok Bunda bawa piring kosong sih," ucap Alin.
"Itu Ayah kamu bawa kue katanya," ucap Laras.
"Ooh," ucap Alin.
Rian membuka kotak kue yang dia bawa. "Ayo kita makan," ucap Rian.
