Chapter 2

56.7K 1.6K 12
                                    

>> Happy Reading <<

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

>> Happy Reading <<

Sam POV

Seperti hari-hari sebelumnya sarapan bersama Mommy merupakan rutinitas pagi yang aku lakukan sebelum berangkat ke kantor. Bercengkrama sambil menyantap makanan yang terhidang di meja. Berbincang-berbincang tentang pekerjaan, tentang masa muda Daddy dan Mommy, tentang hal-hal lucu dan menarik dari keseharian kami apa pun itu.

Saat ini Daddy masih berada di Brazil guna menghadiri meeting bulanan yang tak bisa diwakilkan. Mommy bilang mungkin weekend ini Daddy akan pulang ke Jakarta.

Aku tersenyum ketika mengingat kemesraan mereka yang selalu mereka tunjukan di hadapanku. Pernikahan yang hampir 30 tahun lamanya tidak membuat cinta Daddy pada Mommy pudar. Dalam hal apa pun aku selalu jujur pada kedua orang tuaku, kecuali kebiasaan berganti-ganti wanita yang beberapa bulan belakangan ini menjadi hobi baruku.

Jika mereka tahu, apalagi Mommy pasti akan sangat terpukul. Tapi inilah jalan yang aku pilih, dengan gaya hidup seperti ini aku bisa perlahan-lahan melupakan wanita sialan itu. Entah sampai kapan aku akan hidup seperti ini?

***

Aku menjabat sebagai CEO pada usia 23 tahun. Setelah lulus dari Harvard University, Daddy mempercayakan padaku sepenuhnya untuk memimpin cabang Anderson Corp di Jakarta, Indonesia. Dia membimbingku sampai aku benar-benar bisa di lepas sendiri saat itu.

Daddy membangun Anderson Corp pertamanya di Brazil, negara kelahiran Daddy. Ia membangun Anderson Corp benar-benar dari nol. Dengan keuletan serta kerja kerasnya, Anderson Corp akhirnya sukses besar dan diakui kehebatannya di Brazil saat itu.

Aku merupakan satu-satu nya generasi penerus keluarga Anderson. Mommy ku tidak akan pernah punya keturunan lagi karena tepatnya 10 tahun yang lalu kandungan Mommy lemah dan Mommy mengalami keguguran. Karena masalah yang sangat rumit dan aku kurang paham akan hal itu, Histerektomi adalah jalan terakhir yang harus dilakukan.

Mommy begitu terpukul dan terpuruk hampir setahun lama nya.

***

Daddy memang sudah berencana dari sejak lama akan membangun cabang Anderson Corp di Jakarta dan aku di daulat sebagai CEO nya. Selama mereka menetap di Brazil, aku di Indonesia tinggal bersama Nenekku yang merupakan keturunan asli Indonesia. Nenek mengajarkanku kebudayaan, tradisi dan tentunya bahasa Indonesia yang ku pakai sehari-hari.

Tepat nya 3 tahun yang lalu Nenek meninggal dunia dan sejak saat itu Mommy akhirnya memutuskan menetap di Indonesia bersamaku. Sementara Daddy sampai sekarang pun dia rutin bolak-balik Indonesia-Brazil. Daddy masih aktif memimpin Anderson Corp disana dengan dibantu Charles, asisten kepercayaan Daddy.

Di usiaku yang ke 29 tahun ini aku fasih berbahasa Indonesia. Hari demi hari aku habiskan dengan bekerja dan bekerja. Gaya hidupku dulu benar-benar sehat dan teratur. Selalu ku manfaatkan waktu dengan sebaik-baik nya tak pernah ku sia-siakan seperti kehidupanku yang sekarang.

My Beautiful Laluna [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang