Happy Reading
•
•"Sesuai dengan yang aku bicarakan kemarin di telpon, kau periksa jejak medis ini asli atau palsu."
Teddy terlihat serius mempelajari berkas yang Sam berikan padanya. Ia pun menelaah lebih lanjut berkas itu lalu ia pun tersenyum.
"Berapa lama kau bisa menyelesaikan tugas yang ku berikan ini? Bisa kah aku mendapatkan hasilnya sebelum pertunanganku dengan Luna?"
"Kau tenang saja Tuan, dua atau tiga hari lagi aku akan memberikan laporannya padamu. Rumah sakit di Paris? Aku punya kenalan di sana jadi bisa dengan mudah aku mendapatkan informasi tentang ini," jawab Teddy merasa jika tugas yang Sam berikan kali ini tidak terlalu sulit. Teddy yakin akan menyelesaikannya secepat mungkin.
Sam mengangguk mengerti. Ia yakin Teddy akan melakukan tugasnya kali ini dengan baik seperti tugas yang ia lakukan sebelum-sebelumnya.
Sam sebenarnya tidak ingin terlalu mencurigai Gween. Sam percaya jika Gween sedang sakit parah namun sesuatu di dalam hatinya lah yang memaksanya untuk melakukan hal ini. Maka dari itu Sam ingin membuktikannya sendiri dan karena itulah ia membutuhkan bantuan Teddy dalam hal ini.
***
"Lihat saja aku akan memberikan dia pelajaran yang setimpal karena sudah membuat Luna-ku jadi seperti ini," batin Mario sambil terus menatap wajah sembab Luna.
Mario tidak main-main dengan ancamannya kali ini. Mario akan membuat Sam menyesal karena telah membuat Luna terluka dan kecewa seperti ini.
"Dengan kamu seperti ini terus, itu hanya akan menyakiti dirimu saja, Luna. Sekarang makan ya, aku akan menyuapimu. Setelah itu kau beristirahat agar ketika bangun nanti kau bisa berpikir jernih. Memikirkan langkah apa yang akan kau ambil untuk hubungan kalian kedepannya," bujuk Ratu.
Belum genap sehari saja Sam melukai hatinya, Luna sudah merasakan sakit teramat sangat apalagi jika Sam benar-benar pergi dan meninggalkannya demi bisa bersama wanita itu. Entah bagaimana jadinya ia tanpa Sam?
Lagi dan lagi Luna menolak untuk makan dan mencoba memejamkan matanya untuk tidur. Namun tetap tidak bisa karena bayang-bayang kebahagiaan saat dirinya bersama Sam terus-menerus berputar di pikirannya.
Mario yang duduk di sofa dengan menyilangkan kedua tangan di dadanya hanya memperhatikan interaksi Ratu dan Luna.
Ratu mengelus rambut panjang Luna membantu mencoba merileksasikan pikiran Luna agar Luna bisa tidur dan beristirahat karena sejak semalam Luna tidak tidur dan hanya berdiam diri saja.
Mungkin karena sudah terlalu lelah menangis semalam suntuk, tak lama kemudian Luna pun terlelap.
Mario bangkit dari duduknya. "Kau jaga dan temani dia."
Ratu mengernyitkan dahi.
"Aku akan memberikan bajingan itu pelajaran."
.................
Mohon maaf🙏🏻 part ini sudah dihapus.
Jika ingin mendapatkan cerita lengkapnya silahkan beli e-booknya yang sudah tersedia di Google Play Store dan Playbook.
Link pembelian ada di bio profil Wattpad ini. Jika ada kendala dalam pembelian, tidak perlu sungkan untuk bertanya ke penulis maupun penerbit melalui DM atau di Instagram @dessyalbakin
[ 15 April 2020 ]
©dessyalbakin
KAMU SEDANG MEMBACA
My Beautiful Laluna [END]
Romantizm~Laluna Dermawan~ Luna, begitulah panggilannya. Gadis cantik berusia 19 tahun. Polos dan bahkan belum pernah mengenal cinta. Setelah kecelakaan yang merenggut orang-orang tercintanya, hidupnya kini sebatang kara. Luna harus berjuang sendirian, beker...