Chapter 27

28.1K 826 1
                                    

Happy Reading

Mario tengah menunggu seseorang di salah satu cafe terkenal di bilangan Jakarta Selatan. Ia sudah membuat janji temu dengannya sejak seminggu yang lalu namun karena kesibukan orang tersebut, mereka baru bisa bertemu hari ini.

 Ia sudah membuat janji temu dengannya sejak seminggu yang lalu namun karena kesibukan orang tersebut, mereka baru bisa bertemu hari ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sudah beberapa minggu belakangan ini Mario tidak pernah bertemu dan bahkan berkirim kabar lagi dengan Luna. Mario membiarkan Luna bahagia dengan pilihan hatinya dan tidak ingin mengganggunya meski kadang kala bayangan Luna masih melintas dipikirannya yang membuat hatinya merasa sakit jika kembali mengingatnya.

Beberapa menit kemudian orang yang ditunggu-tunggu pun tiba. Tanpa menunggu waktu lama setelah Ia memesan minuman mereka langsung berbicara intinya saja dan tentu saja ini menyangkut Luna.


"Jadi kau mengajak ku bertemu disini hanya untuk membicarakan hal ini? kau jangan khawatir aku akan menjaganya dan membahagiakannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jadi kau mengajak ku bertemu disini hanya untuk membicarakan hal ini? kau jangan khawatir aku akan menjaganya dan membahagiakannya. Perlu kau catat! Aku tak akan sekalipun menyakiti hatinya karena aku amat sangat mencintainya." Sam mempertegas perasaannya pada Luna.

Mario mendengus sebal. "Kau jangan terlalu banyak berjanji Mr. Anderson. Jika janji mu ini kau langgar sedikit saja, kau catat juga ucapan ku! Aku akan merebut dia darimu dan akan menjadikan dia milikku. Aku akan membahagiakannya sampai dia benar-benar bisa melupakanmu dan menjadikan ku satu-satunya pria di hatinya menggantikan posisimu," ancam Mario penuh emosi.

Mendengar ucapan Mario, Sam pun tertawa. Sam merasa jika ia memang tidak akan pernah sekalipun menyakiti Luna, karena di hatinya hanya ada Luna seorang dan tidak ada yang lain.

"Lakukan apapun yang kau mau jika aku melanggar janjiku. Sudah waktunya aku memberitahumu. Beberapa minggu lagi aku akan bertunangan dengannya. Ahh, sepertinya aku harus mencetak undangan khusus untuk sahabat terbaik calon istriku ini," ejek Sam.

Mario cukup terkejut, bagai disambar petir di siang bolong. Mario tidak menyangka jika hubungan Luna dan Sam akan seserius ini bahkan mungkin setelah bertunangan mereka akan segera melangsungkan pernikahan dan itu artinya sudah tidak ada kesempatan lagi baginya untuk memiliki Luna selain sebagai sahabat.

My Beautiful Laluna [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang