>> Happy Reading <<
Setelah Luna selesai dengan aktivitasnya di kamar mandi, ia pun memakai seragamnya kembali lalu berjalan menuju dapur menghampiri Sam. Luna menarik kursi kemudian mendudukkan dirinya di kursi. Luna memperhatikan Sam yang tengah sibuk memasak.
"Kau sudah selesai rupanya, cepat sekali." Sam melirik Luna sekilas kemudian kembali fokus pada masakannya. "Sebentar lagi aku akan segera menyelesaikannya. Kau pasti sudah lapar kan?"
Luna hanya berdehem sebagai jawaban.
"Tunggu! Kenapa kau memakai seragam mu lagi?"
"Apa kau tidak ingat saat kau memaksa membawaku kesini tadi aku tidak membawa apa pun? Jadi hanya seragam ini lah yang bisa aku pakai. Apa kau keberatan? Tidak ada pakaian lain lagi yang bisa aku kenakan," dengus Luna.
"Ahh ya... aku lupa akan hal itu. Besok aku akan membelikan semua barang-barang yang kau perlukan selama kau tinggal di sini. Tapi sejujurnya aku lebih senang saat kau bersamaku, kau tidak perlu mengenakan pakaian apa pun."
Luna membelalakkan matanya mendengar kalimat vulgar yang Sam katakan. Dasar mesum!
"Tidak! Kau bisa membuatku mati kedinginan tanpa pakaian," tolak Luna sebal.
Sam tertawa mendengarkan penolakan Luna. "Jika kau kedinginan, aku akan dengan senang hati menghangatkan tubuhmu."
Luna mendelik tak suka. "Lalu berapa lama aku harus tinggal disini? Bagaimana dengan pekerjaanku? Pokoknya besok siang aku tetap akan pergi bekerja."
"Menjadi pelacur kecilku itu berarti kau harus tinggal di sini bersamaku. Jadi saat aku menginginkanmu kau harus siap."
Luna membelalakkan matanya lagi. Harus siap katanya? Ini gila!
"Kau masih bisa bekerja tapi dengan syarat, kau kembali ke sini ketika aku menginginkanmu dan jangan ceritakan hubungan kita pada siapa pun! Apa kau mengerti?"
Luna memutar bola matanya malas. Melawan ucapannya dan mengatakan tidak pun akan percuma. Luna tak mengatakan apa pun lagi selain memperhatikan Sam memasak.
Beberapa saat kemudian Sam pun selesai dengan masakannya.
"Ini... makanlah. Aku hanya bisa memasak ini karena yang ada di kulkas hanya bahan-bahan untuk membuat pasta ini. Aku jarang berada di sini karena itu aku tidak memiliki stok bahan makanan terlalu banyak," jelas Sam tanpa Luna bertanya padanya.
Sam meletakkan dua piring pasta yang ia buat. Satu untuknya dan satu piring lagi untuk Luna.
Sam menarik kursi kemudian duduk di seberang Luna.
"Tugasmu di sini hanya untuk melayaniku sampai aku bosan dengan tubuh mu. Jika aku sudah bosan denganmu, baru lah setelah itu aku akan melepas mu," ucap Sam dengan tidak tahu malunya tanpa memikirkan perasaan Luna.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Beautiful Laluna [END]
Romansa~Laluna Dermawan~ Luna, begitulah panggilannya. Gadis cantik berusia 19 tahun. Polos dan bahkan belum pernah mengenal cinta. Setelah kecelakaan yang merenggut orang-orang tercintanya, hidupnya kini sebatang kara. Luna harus berjuang sendirian, beker...