Chapter 22

31.3K 1K 4
                                    

Happy Reading

Mario sudah menunggu di depan kafe tempat Luna bekerja. Mario sengaja menunggu di sana agar bisa menjemput Luna lebih dulu dibanding pria asing itu.

Mario sibuk berkutat dengan ponselnya. Ia mengirimkan pesan pada Luna dan memberitahu Luna bahwa ia sudah sampai di depan kafe. Mario takut Luna lupa pada janjinya apalagi setelah Luna mengenal pria itu. Waktunya pasti akan lebih banyak Luna habiskan dengan pria asing yang entah siapa.

Mario belum mengetahui dengan jelas apa hubungan Luna dengan pria asing itu sebenarnya. Dadanya terasa sesak kala menyaksikan kebersamaan Luna dan pria asing itu seperti semalam.

Sementara disisi lain, Luna tengah sibuk dengan pekerjaannya. Kafe sangat ramai hari ini bahkan ia belum sempat melihat pesan balasan dari Sam tadi siang. Ya... mereka rutin berkirim pesan dan ketika Sam membalas pesannya tadi, Luna belum sempat mengecek ponselnya lagi karena ia kembali sibuk melayani pelanggan.

Drrtt!!

Ponsel Luna bergetar menandakan pesan baru saja masuk. Luna melirik jam dinding, sudah waktunya ia pulang. Luna pun melangkah menuju loker untuk berganti pakaian.

Luna membuka ponsel miliknya untuk membaca pesan dari Sam dan juga Mario. Matanya membulat sempurna, Luna terkejut Sam dan Mario sudah menunggunya di depan. Jika sudah begini siapa yang harus ia pilih? Di satu sisi Luna ingin menghabiskan waktunya bersama Sam apalagi setelah hubungan mereka jelas seperti sekarang. Namun disisi lain ia merasa tidak enak hati pada Mario karena sudah berjanji akan menemaninya. Luna juga belum sempat menceritakan hubungannya dengan Sam pada Mario.

***


Luna sudah sampai di bahu jalan di depan kafe. Luna melihat Sam sudah menunggunya. Dilihat dari jauh saja kekasihnya itu sungguh sangat lah tampan. Luna mengulum senyum. 

Sementara di seberang jalan sana Mario juga tengah menunggunya dan masih sibuk berkutat dengan ponselnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sementara di seberang jalan sana Mario juga tengah menunggunya dan masih sibuk berkutat dengan ponselnya. Luna benar-benar bingung harus menghampiri yang mana dulu terlebih dulu?

 Luna benar-benar bingung harus menghampiri yang mana dulu terlebih dulu?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
My Beautiful Laluna [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang