Chapter 15

41.5K 1.1K 9
                                    

>> HappyReading <<

>> HappyReading <<

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Tunggu! Ada apa dengan hatiku? Kenapa jadi tidak karuan seperti ini, rasanya sangat nyaman berada di pelukannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Tunggu! Ada apa dengan hatiku? Kenapa jadi tidak karuan seperti ini, rasanya sangat nyaman berada di pelukannya. Bahkan wangi maskulin tubuhnya benar-benar memabukkan," batin Luna heran.

Luna membenamkan wajahnya di dada bidang Sam.

"Kau belum menjawab pertanyaanku."

Luna hanya diam. Ia merasa nyaman jika Sam bersikap selembut ini padanya.

"Luna, kau mendengarku kan?" tanya Sam berbisik di telinga Luna.

Luna hanya menganggukkan kepalanya dan tetap menenggelamkan wajahnya di dada bidang Sam. Menghirup aroma maskulin tubuhnya dan tanpa sadar Luna pun membalas pelukan Sam.

Merasakan Luna membalas pelukannya, Sam masih belum mengerti atas anggukan dan balasan Luna padanya.

"Apa itu artinya... ya?" Sam mendongakkan dagu Luna agar menatap matanya. Ia menatap mata Luna beberapa saat sebelum akhirnya ia mendaratkan kecupan singkat di bibir Luna.

"Aku janji aku akan melakukannya dengan selembut mungkin. Aku akan mengajarimu."

Luna mengernyitkan dahinya. Luna tidak mau dengan mudahnya ia takluk terhadap Sam. Luna memutar otak, berpikir bagaimana caranya agar ia bisa lepas dari pria bajingan di hadapannya ini.

Luna akui Sam memilik tubuh proposional dan ia merasa nyaman berada di pelukannya. Wajah tampannya membuat wanita mana saja rela menyerahkan tubuhnya pada pria dihadapannya ini secara cuma-cuma tapi Luna masih waras untuk tidak menyerah begitu saja.

"Bisakah kau... Hmm... kau beri aku waktu sebentar saja. Aku ingin ke... ke toilet terlebih dulu. Ya... hanya ke toilet sebentar," ucap Luna terbata mencari-cari alasan.

Sam mendesah frustrasi. Ia pikir Luna sudah menyerah padanya. Kali ini apalagi yang akan dilakukan gadis keras kepala ini, pikir Sam.

Sam pun berdehem mengiyakan.

***

30 menit berlalu...

Dengan cukup sabar Sam menunggu Luna yang tak kunjung keluar dari toilet. Sam sudah berkali-kali mengetuk-mengetuk pintu toilet namun nihil tidak ada jawaban dari dalam sana.

My Beautiful Laluna [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang