Chapter 20

35K 1K 0
                                    

Happy Reading

Mario tengah berada di kelas kampusnya. Ia tidak bisa fokus pada mata kuliah yang sedang dijelaskan oleh sang dosen.

"Jika benar pria itu adalah kekasihnya, lalu kenapa dia tidak memberitahuku? Biasanya jika dia ada masalah sekecil apapun, dia selalu bercerita padaku. Lalu kenapa sekarang dia seperti ini?" batin Mario. Ia sibuk dengan pikirannya sendiri mengenai Luna. Ia bertanya-tanya dalam hati dengan perubahan sikap Luna padanya.

Bayangan Luna berciuman dengan pria asing itu pun terus melintas di pikirannya.

Mario mengepalkan kedua tangannya kuat-kuat, menahan kesal dalam dada. Ia tidak habis pikir baru beberapa hari saja ia dan Luna tidak bertemu tapi gadis polos seperti Luna sudah berani berciuman dengan pria asing di muka umum.

"Pantas saja beberapa hari terakhir ini saat aku berniat menjemputnya dia selalu saja menolak dengan berbagai alasan," batin Mario kecewa.

***

Sam tiba dikantornya. Ia melangkahkan kakinya menuju keruangan nya. Seperti biasa para karyawan menyapa Sam dengan ramah. Sam hanya menganggukkan kepalanya dan tersenyum membalas sapaan ramah para karyawannya tersebut.

Tiba di depan meja Kathrine, Sam menghentikan langkahnya dan menyapa sekretarisnya yang sudah disibukkan dengan setumpuk pekerjaan di meja kerjanya.

Melihat Sam sudah datang dan menyapanya, Katherine menghentikan aktivitasnya. Ia bangkit berdiri dan balas menyapa Sam. Kemudian Katherine mengikuti langkah Sam, berjalan di belakang tubuh Sam sambil membacakan agenda apa saja untuk Sam lakukan hari ini.

Sam mendengarkan dengan seksama dan sesekali bertanya pada Katherine. Sam menekan kenop pintu lalu masuk keruangan nya disusul Katherine yang masih sibuk membacakan agenda Sam hari ini.

 Sam menekan kenop pintu lalu masuk keruangan nya disusul Katherine yang masih sibuk membacakan agenda Sam hari ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sam meletakkan tas kerjanya di meja kerjanya lalu membuka jas abu-abunya dan menyampaikannya di kursi kebesarannya.

Sam melangkah menuju mini bar yang terdapat di ruangannya. Sam membuat kopinya sendiri. Sam masih memperhatikan dan mendengarkan dengan seksama apa yang Katherine sampaikan.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
My Beautiful Laluna [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang