Chapter 17

36.3K 1.2K 1
                                    

Happy Reading

Tiga minggu berlalu. Sesuai permintaan dari Sam, ketika Luna libur bekerja ia diminta datang ke apartemen miliknya, menghabiskan hari liburnya di sana meski sebenarnya Luna merasa bosan tapi ia tidak ingin membuat sam marah jika ia tidak menurut padanya.

Luna bahkan bingung disebut apa hubungan antara Sam dan dirinya?

Hampir setiap malam Sam mengajaknya pergi berkencan layaknya orang pacaran untuk sekedar jalan-jalan, nonton dan juga shopping. Membelikan apapun yang Luna inginkan.

Sejak percintaan panas mereka waktu itu membuat Sam menginginkan Luna lagi namun Luna selalu menolak dengan berbagai alasan dan anehnya Sam juga tak pernah memaksanya lagi apabila Luna tak menginginkannya. Jujur... Luna belum siap melakukannya lagi apalagi tanpa adanya cinta dan status yang jelas diantara mereka.

Diliriknya jam dinding yang sudah menunjukkan pukul empat sore namun belum ada tanda-tanda akan kepulangan Sam. Sam sudah pergi meeting dengan rekan bisnisnya sejak pukul sepuluh pagi tadi namun sampai saat ini belum juga kembali memenuhi janjinya yang akan mengajak Luna pergi ke suatu tempat.

Beberapa menit kemudian suara bel apartemen mengalihkan perhatian Luna yang tengah sibuk berkutat dengan ponselnya.

"Dia sudah pulang rupanya. Baguslah itu berarti dia masih ingat dengan janjinya padaku. Tapi ini kan apartemennya, biasanya dia akan masuk begitu saja tapi kenapa sekarang..." Luna merasa ada yang aneh. Luna terus melangkah menuju pintu apartemen dan membukanya.

Sosok pria tampan bertubuh tinggi, kurang lebih tingginya sama seperti Sam dengan tubuh proporsional tengah berdiri di hadapan Luna. Wajah blasterannya membuat pria itu terlihat sangat tampan tidak jauh berbeda dengan Sam. Bahkan Luna tak berkedip menatapnya. Luna terpesona akan ketampanannya meskipun masih lebih tampan Sam dibanding pria manapun.

Beberapa saat kemudian Luna pun tersadar dari kekagumannya pada pria itu.

"Anda siapa dan ada keperluan apa datang kesini?"

Bukannya menjawab pertanyaan Luna, pria asing itu malah tersenyum jahil dan menilai penampilan Luna dari atas ke bawah yang terlihat cukup seksi menurutnya. Pria itu pun masuk begitu saja tanpa permisi membuat Luna mengernyitkan dahinya bingung.

"Tunggu! Kau sangat tidak sopan masuk ke apartemen orang begitu saja. Jika anda hanya orang iseng, silahkan keluar dari sini saya tidak ada waktu meladeni orang iseng seperti anda," tegas Luna mempersilahkan pria asing itu keluar dari sana.

Pria itu hanya diam namun matanya tertuju pada Luna membuat Luna risih dan tidak nyaman

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pria itu hanya diam namun matanya tertuju pada Luna membuat Luna risih dan tidak nyaman.

"Apa kau tidak mengerti bahasa Indonesia Mr.?" Luna menggelengkan kepalanya. Ia harus berbicara bahasa Inggris agar pria itu mengerti. "Can you speak—"

My Beautiful Laluna [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang