Chapter 8

36.8K 1.2K 1
                                    

>> Happy Reading <<

Momen ketika sarapan bersama Daddy dan Mommy tadi pagi berhasil merusak mood Sam seharian ini. Dia tidak fokus pada apa pun yang ia kerjakan. Otaknya terus bekerja keras, bukan memikirkan pekerjaan tapi berpikir bagaimana cara agar secepatnya dirinya bisa mendapatkan wanita baik-baik yang akan ia perkenalkan kepada kedua orang tuanya secepat mungkin.

Bagaimana Sam bisa mendapatkan wanita baik-baik jika yang ia temui hampir setiap malamnya hanyalah wanita-wanita penghibur di klub malam? Apa dirinya menyewa kekasih sewaan saja? Dengan begitu ia tidak perlu susah-susah memikirkan perkataan kedua orang tuanya.

Sam sudah menceritakan masalahnya ini pada Nick dan malam ini mereka berencana menghabiskan malam panjangnya di klub dengan ditemani beberapa wanita untuk melampiaskan kekesalannya.

Sam juga bingung ia kesal seperti ini atas dasar apa? Apa karena orang tuanya yang memintanya untuk segera menikah atau karena perkataan orang tuanya tadi pagi yang kembali mengingatkan Sam pada kisah cinta masa lalunya dengan Gween?

Sejak Gween mengkhianatinya dan meninggalkannya, hati Sam seolah mati rasa pada yang namanya cinta. Sam menutup pintu hatinya rapat-rapat untuk wanita mana pun. Sam tidak ingin kembali terluka dan menjalin hubungan serius dengan wanita. Menurutnya wanita hanya tempatnya untuk bersenang-senang kala ia membutuhkannya.

Sam mengganggap wanita-wanita yang bersamanya hanya menginginkan harta dan kepuasan darinya saja, tidak lebih dari itu.

Setiap malam Sam menyibukkan diri dan menghibur dirinya sendiri dengan rutin mengunjungi klub malam langganannya. Di sana Sam merasa terpuaskan lahir batin dan sedikit demi sedikit ia bisa melupakan wanita sialan itu.

Namun percakapannya tadi pagi dengan kedua orang tuanya berhasil membuka luka lamanya kembali. Hanya Gween lah wanita satu-satunya yang pernah Sam kenalkan pada orang tuanya.

***

"Kau jual mahal sekali

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kau jual mahal sekali. Sok suci! Aku muak mendengarnya. Sudah lah patuhi dan ikuti saja kemauan Mr. Alex, lama-lama juga kau akan terbiasa. Jika kau bisa memuaskan Mr. Alex, dia akan memberikan bonus besar padamu," ujar salah satu wanita penghibur itu dengan tidak tahu malunya melirik Luna sekilas bukan malah menolongnya.

Wanita itu masih sibuk dengan aktivitasnya bersama pria tua yang bersamanya.

"Dan jika ini pertama kalinya bagimu, ini memang akan sedikit sakit, tapi percayalah lama-lama kau juga akan menikmatinya," timpal wanita yang satunya lagi.

Luna tak menggubris ucapan wanita-wanita sialan itu. Luna bertekad tidak ingin pasrah begitu saja. Luna terus memutar otak, berpikir keras bagaimana caranya agar ia bisa lepas dari kuasa pria tua bangka dihadapannya yang masih asyik menciumi pipi dan lehernya.

"Jika ini pertama kalinya bagimu, aku akan membayar mahal untuk itu. Aku sangat suka gadis perawan," ucap Mr. Alex menyeringai sambil terus menciumi leher Luna dan semakin turun ke bawah.

My Beautiful Laluna [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang