Awal

15.5K 857 12
                                    

Hari ini zahwa berangkat kesekolah bersama dengan azzie,,sesuai dengan kesepakatan zahwa akan turun di halte dekat sekolah.

"Adek turun ya bang.. assalamualaikum,!" Pamit zahwa.

"Waalaikumsalam sayang... abang akan ikuti adek dari belakan oke..!" Sahut azzie kemudian ia kecup kening sang istri.

Setelah di rasa tak ada yang melihat zahwa pun turun dari mobil dan berjalan menuju ke sekolah. Dari belakang mobil azzie mengikuti langkahnya.

Tiba di kelas zahwa tak mendapati satu orang pun temannya tapi memang wajar sih karna ini masih terlalu pagi. Dengan hati riang zahwa mendudukan dirinya di bangku yang sudah 2tahun ini ia tempati. Matanya memindai kelas yang masih kosong itu,,kemudian ia beranjak dan memulai tugas piketnya hari ini. Saat ia tengah menyapu kolong mejanya,ia menemukan secarik kertas. Karna ia penasaran maka ia buka liapatan kertas tersebut dan membaca tulisan yang ada.

SAYA TAU HUBUNGANMU DENGAN BAPAK AZZIE...KALO KAMU MASIH MAU AMAN JAUHI DIA ATAU SAYA YANG AKAN MEMBUAT KALIAN JAUH....!!! AISYAH AZZAHWA ARNANTA ISTRI SAH DARI BAPAK MAHENDRA AZZIE PRATAMA

Degh...degh...degh

"Ya allah siapa yang tau soal pernikahan kami,? Dan lagi ini apa coba maksudnya,? Udah tau aku istrinya tapi malah di suruh menjauh..aneh,!" Gumam zahwa "Tapi...ck.. pusingkan jadinya..ini si abang bertiga itu perlu tau gak ya...hm..atau di tunggu aja apa yang bakalan dia lakuin ke aku,? Kalo dia bahaya bagaimana,? Ck...."

"Assalamualikum solehahnya abang gara,!" Salam gara.

"Eh..waalaikumsalam solehnya adek zahwa,!" Sahut zahwa sembari berusaha untuk menyembunyikan surat ancaman itu.

"Itu yang adek pegang apa'an sih,?"

"Apa sih bang..adek cuma pegang sampah doang kok,!"

"Masak sih,? Kok di umpetin gitu,?"

"Ck..abang..siapa juga yang umpetin orang zahwa cuma... cuma..."

"Cuma...."

"Assalamualaikum sahabat surgaku..." salam putri dan mela mengalihkan pembicaraan gara dan zahwa.

Huuufffttt...zahwa menghela nafas lega karena salam kedua sahabatnya ia jadi bebas dari intimidasi sang abang.

"Waalaikumsalam..." sahut zahwa dan gara bersamaan.

"Eh..tadi aku papasan sama pak azzie..kamu disuruh keruangannya wa,!" Ujar putri.

"Lah...ada apa,? Bukannya jam pertama kita itu matematika ya,?"

"Ya mana ku tau wa...udah sana samperin,!"

"Ya udah...bang adek keruangan pak azzie dulu ya.."

"Eh ini kotak bekal di dalemnya ada sarapan buat kamu...tadi gak sempet sarapan kan,?"

"Ah elah ra...bisa kali nanti aja kasihnya..toh zahwa masih mau ke ruangan pak azzie ini,!" Ujar putri.

"Eh siput...suka-suka gue lah..udah dek bawa aja tu bekal,!"

Zahwa yang mengerti maksud dari abangnya pun membawa kotak bekal itu keruangan azzie. Ia yakin jika sang mama menyiapkan sarapan itu untuknya dan azzie.

Tok...tok..tok..

"Masuk.." suara berat terkesan dewasa dan maskulin namun sangat merdu saat membaca kalam Allah itu milik sang suami.

Dengan perlahan zahwa masuk kedalam ruangan azzie yang memang dibiarkan terbuka karna saat ini ada vina yang tengah menatap sinis zahwa.

"Assalamualaikum pak..ada apa bapak memanggil saya,?"

"Waalaikumsalam ai..ehm maksud saya zahwa... sebentar ya saya selesaikan urusan saya dengan ibu vina dulu,!" Sahut azzie.

"Kalau begitu saya tunggu diluar pak.."

"Tak perlu..kamu duduk dulu di sofa itu,!" Ujar azzie smebari menunjuk sofa yang berada di sisi kanan ruangannya. Tanpa banyak membantah zahwa pun beranjak ke sofa dan mendudukan dirinya di sana.

"Baiklah bu vina..saya rasa kita tak ada urusan penting yang mengharuskan ibu mendatangi ruangan saya sepagi ini,!" Uajar azzie datar.

"Mahen..aku.."

"Panggil saya azzie bu vina...sudah berkali-kali saya ingatkan jika ibu tidak boleh memanggil saya dengan nama kecil saya..dan lagi tolong jaga sikap anda bu..ini lingkungan sekolah jadi tolong pakailah bahasa formal saat sedang berbicara,!"

"Nggak bisa zie...aku ingin kamu sadar kalo aku itu benar-benar cinta sama kamu,!" Ujar vina frustasi.

"Maaf bu vina..pintu keluar masih terbuka lebar untuk ibu...dan satu hal lagi.. hati saya sudah milik wanita lain,!" Ujar azzie dingin.

"Dan wanita itulah yang meninggalkanmu di hari pernikahan azzie..aku tau.. aku tau jika kekasihmu itu pergi dengan selingkuhannya...aku juga tau jika hari itu kalian batal menikah..jadi please azzie..balas cinta aku.. nikahi aku..aku rela jadi pengantin pengganti asal aku bisa jadi istrimu,!" Ujar vina tak lagi peduli jika zahwa mendengar semuanya. Tak peduli jika wibawanya sebagai guru turun,,ia hanya ingin azzie tau jika ia benar-benar mencintai azzie.

"Anda benar-benar keterlaluan bu vina... baiklah jika ini yang ibu mau...saya akan..."

Degh..jantung zahwa serasa berhenti berdetak..ia takut jika azzie menyetujui kemauan guru cantik didepannya ini. Ia sadar jika dirinya memang jauh di bawah sang guru.

"Saya akan meminta kepala sekolah untuk memecat anda dengan alasan tidak profesional dan juga sudah mengganggu ketenangan saya,! Jangan lupakan jika saya adalah donatur terbesar di sekolah ini,!"

"Keterlaluan kamu azzie.. aku hanya ingin jadi istrimu..bahkan istri kedua pun aku tak perduli,!"

"Keluar kamu vina..mulai hari ini kamu tak perlu lagi mengajar disini,!" Bentak azzie kemudian dengan kasar ia dorong vina keluar ruangannya.

BLAAAMMMM

Suara keras pintu terbanting membuat zahwa terjengit kaget. Dengan perlahan ia dekati sang suami yang sekarang tengah berdiri menatap kosong pintu yang baru saja ia banting. Di peluknya punggung tegap itu.

"Istighfar abang..." ujar zahwa lirih "adek takut liat abang marah begini,!"

Mendapat pelukan hangat dan bisikan lembut dari zahwa membuat azzie berbalik kemudian membalas pelukan sang istri dengan lirih ia beristighfar agar amarahnya sedikit reda.

"Duduk yuk bang...biar marahnya abang sedikit berkurang,!" Ujar zahwa sembari menuntun sang suami menuju sofa yang tadi ia duduki. Kemudian ia pijat sebentar pundak sang suami agar lebih rileks lagi. Mendapat perlakuan yang begitu lembut dari zahwa membuat azzie sadar jika ia tak salah menikahi bungsu dari keluarga arnanta ini.
Ditariknya tangan zahwa yang masih memijat pundaknya agar zahwa duduk di pangkuannya.

"Abang..jangan begini dong..adek malu,!"

"Biarkan abang dapat obat marah abang dulu dek.." sahut azzie kemudian ia peluk zahwa yang kini terduduk di pangkuannya.

"Belnya sudah bunyi abang.. adek harus kekelas dulu.. abang juga harus mengajar bukan,? Sebelumnya ambil wudlu dulu ya bang..biar marah abang benar-benar hilang,! Ana uhibbuka fillah...insyaaallah,!" Ujar zahwa kemudian CUP ia beranikan mengecup pipi kiri azzie dan berlari keluar ruangan.

"Ana uhibbuki fillah.." sahut azzie lirih kemudian ia tersenyum manis. "Ck...gemesin kamu itu dek..ish jadi pengen ngantongin kan,!" Gumamnya kemudian ia keluarkan handphonnya dan mengetikkan pesan untuk istri kecilnya itu.

To: My lovely wife💓
Oke adek udah berani nakal sekarang ya..tunggu abang di rumah maka adek akan dapat hadiahnya..

---------------------------

BL 2019 SG

Aku Bukan PenggantiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang