36 (End)

18.6K 676 27
                                    


Hari berlalu kian cepat tak terasa kini sekolah zahwa sudah berada di ujung tahun. Zahwa pun sudah bisa berjalan seperti dulu lagi. Mela dan rayan kini sudah di karuniai jagoan gembul yang lucu. Sedangkan rani setelah keluar dari rumah sakit ia kini memilih tinggal di pesantren milik keluarga niko. Uqi dan shalsa pun tengah menanti kehadiran buah hati pertama mereka.

Hari ini Ujian Nasional terakhir untuk siswa SMA dan zahwa sudah menyelesaikan ujiannya dengan baik. Kini ia tengah menunggu azzie di parkiran. Rencananya mereka akan makan siang berdua untuk merayakan keberhasilan zahwa melewati ujian nasionalnya.

"Assalamualaikum wa..belum pulang,?" Tanya putri.

"Waalaikumsalam put..masih nunggu abang nih..kamu pulang sama siapa,?"

"Em udah dijemput supir..
Aku duluan ya...."

"Oke.." sahut zahwa.

"Wa..."

"Iya..ada apa put,?"

"Ah gax jadi.."

"Bang gara sudah memutuskan untuk ambil kedokteran di Belanda put...tapi tenang aja itu kan masih lama.. masih ada rehat 2bulan setelah kita ujian..bukan abang tak mau memberi tahu kamu tapi kalian masih orang asing yang belum ada ikatan apapun..saling mendoakan semoga kalian memang berjodoh.." ujar zahwa tiba-tiba.

"Eh kok kamu.."

"Aku ini sahabatmu..jangan lupa jika aku dan bang gara pernah tinggal dan berbagi tempat yang sama selama 9 bulan 10 hari.."

"Ehm..ya udah makasih ya wa..aku duluan.. assalamualaikum.."

"Waalaikumsalam.." sahut zahwa sambil melambaikan tangannya.

"Udah ngeghibahin abangnya,?" Pecah suara membuat zahwa menoleh.

"Diiih siapa juga yang gibahin abang..rugi kali bang..manfaat enggak dosa nah iya,,!" Sahut zahwa.

"Lah itu tadi sebut-sebut nama abang kenapa coba,?"

"Bang..abang beneran gax cerita apa pun ke putri,?"

"Soal,?"

"Pilihan abang.."

"Dek kami ini belum ada ikatan apapun jadi abang rasa tak ada kewajiban untuk menjelaskan semuanya..kita kan sudah pernah bahas ini,!"

"Ya tapi kan kasihan putri bang. "

"Lebih kasihan lagi jika abang jelaskan dan meminta dia untuk menunggu sementara kami masih jadi orang asing.."

"Ya tapi bang.."

"Adek..abang capek jelasin sama adek..." bentak gara tanpa sadar. Zahwa yang di bentak pun tak menyangka jika abangnya yang selama ini berusaha buat menahan nada suaranya saat berbicara dengan orang lain bisa meninggikan suaranya pada sang adik. Sadar bahwa ia salah gara pun segera meminta maaf.

"Aduh dek..maaf abang udah bentak adek..abang gax sengaja,!" Ujar gara menyesal apalagi saat ia lihat mata zahwa berkaca-kaca. Zahwa hanya diam saja tak merespon permintaan maaf gara.

"Adek marah ya..maaf sayang maaf.." lalu direngkuhnya tubuh zahwa hingga masuk kedalam pelukannya.

"Hiks..hiks..hiks"

"Jangan nagis donk dek.. maaf ya..abang tadi.."

"Adek takut bang..adek.."

"Ya ya..maafkan abang.." ujar gara sambil mengurai pelukan mereka "masih marah,?"

Zahwa menggeleng sebagai jawabannya.

"Maaf ya sayang..tapi abang mohon jangan buat abang ragu dengan keputusan abang.."

Aku Bukan PenggantiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang